jpnn.com, JAKARTA - Kasus kematian seorang Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda Jakarta Utara berinisial P, 19, yang diduga dianiaya sejumlah seniornya masih didalami penyidik.
"Kami masih melakukan penelusuran dan sambil berjalan ada 10 saksi yang dimintai keterangan untuk menggambarkan rangkaian kejadian," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan di Jakarta, Jumat.
BACA JUGA: Kematian Brigadir RA saat Jadi Ajudan Pengusaha Harus Jadi Atensi Kapolri
Ia mengatakan kematian korban diduga karena akibat kekerasan yang dilakukan senior pada Jumat pagi sekitar pukul 08.00 WIB di kamar mandi di kampus yang berada di bawah Kementerian Perhubungan tersebut.
Lalu, korban dibawa ke klinik kesehatan yang ada di kampus tersebut dan ketika diperiksa sudah tidak bernyawa.
BACA JUGA: Info Terbaru soal Kasus Kematian Brigadir RA di Mampang
Korban kemudian, dibawa kampus ke Rumah Sakit Tarumajaya Bekasi dan saat ini jasad korban sudah ada di RS Polri untuk diambil visum et repertum.
"Kami juga melakukan pemeriksaan laboratorium forensik terhadap jasad korban dan nantinya seluruh data yang ada akan diadu dengan kamera CCTV yang ada," kata dia.
BACA JUGA: Pengamat Sebut Motif Kematian Tidak Wajar Anggota Polri Penting Diungkap, Singgung Pembinaan Mental
Menurut dia, secara kasat mata memang ada luka lebam di tubuh korban dan pihaknya masih menunggu pemeriksaan lanjutan.
"Kami sudah menangkap sejumlah senior korban untuk dimintai keterangan dan semua itu akan mengerucut nantinya," kata dia.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean