jpnn.com, JAYAPURA - Aparat kepolisian berhasil mengidentifikasi pelaku penganiayaan terhadap anggota Dit Samapta Polda Papua Bripda Anton Julez Matatula.
Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Gustav Urbinas menyampaikan ada tiga aktor dalam penganiayaan itu.
BACA JUGA: Polda Papua Menangkap Buchtar Tabuni Gegara Serang Anggota Polri
Di mana dua orang pelaku pembunuhan sudah tertangkap, yakni TK dan OG, sedangkan DK masih dalam pengejaran.
"Para pelaku tertangkap di dua lokasi berbeda, sedangkan satu yang kabur teridentifikasi berada di wilayah gunung," ucap Kombes Gustav Urbinas.
Gustav menjelaskan ada dua orang saksi dalam perkara ini.
"Dua ini ada di lokasi, tetapi tidak terlibat. Namun, kami masih dalami," ucapnya.
Dikatakan pihaknya masih melakukan penyisiran di Sungai Tami.
"Pencarian kami libatkan warga lokal setempat bahkan ketua adat juga ikut membantu pencarian," terangnya.
BACA JUGA: Luhut Binsar Perlu Tahu, Haris Azhar Cs Merancang Perlawanan Lebih Besar
Diketahui hingga hari ke-10 aparat gabungan masih terus melakukan penyisiran di Sungai Tami guna menemukan keberadaan Bripda Anton.
Tidak sedikit tim dikerahkan dari Polda Papua untuk menyusuri sungai, baik berjalan kaki maupun menggunakan speed boat milik Dit Polairud.
BACA JUGA: Polda Papua Bekuk Ketua KNPB Buchtar Tabuni
Bahkan warga lokal seputaran sungai pun tidak tinggal diam dan membantu pencarian korban.
Berdasarkan kronologi kejadian, Bripda Anton Julez Matatula tewas dianiaya lima orang pada 28 Februari 2022.
Kasus penganiyaan tersebut berawal dari kecelakaan lalulintas, di mana Bripda Anton tidak sengaja menabrak mobil milik pelaku yang terparkir di jalan Macan Tutul, Dok V Atas Distrik Jayapura Utara.
Ketika hendak berdiri saat terjatuh dari sepeda motornya, Bripda Anton dipukul oleh salah satu pelaku.
Tidak berselang lama, pelaku lainnya pun ikut memukul Bripda Anton menggunakan martil berulang kali di bagian kepala.
Melihat korban tidak berdaya, para pelaku kemudian mengangkat jasad ke atas mobil Hilux kemudian membawanya ke Sungai Tami.
Melihat situasi aman, barulah jasad Bripda Anton dibuang ke dalam sungai yang terletak di perbatasan Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom.
Kasus pembunuhan Bintara Remaja Polda Papua lulusan tahun 2022 ini terkuak setelah Sat Reskrim Polresta melakukan penyidikan terhadap laporan keluarga.
Setelah melakukan penyidikan dan penyelidikan, pada 11 Maret 2022 lalu polisi berhasil menangkap dua pelaku.
Pengakuan para pelaku, usai menghabisi Bripda Anton, mereka membuang jasad korban ke Sungai Tami. (mcr30/jpnn.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Etet Narako Tewas Mengenaskan Dibantai, Pelaku Ternyata Dua Bersaudara Ini
Redaktur : Soetomo
Reporter : Ridwan Sangaji