jpnn.com - BANDARLAMPUNG - Dua korban pembunuhan yang dilakukan dukun pengganda uang bernama Mbah Slamet Tohari (45) di Banjarnegara, Jawa Tengah, terindentifikasi merupakan warga Provinsi Lampung.
"Ada tambahan korban penggandaan uang, yakni pasangan suami istri asal Pesawaran," kata Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar Polisi Zahwani Pandra Arsyad dalam keterangannya di Lampung Selatan, Kamis (6/4).
BACA JUGA: Mulyadi Banyak Utang, Bertemu Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Lihat Itu Rumahnya
Dengan demikian, korban dukun pengganda uang Banjarnegara yang berasal dari Lampung ada empat orang yang merupakan dua pasangan suami istri asal Kabupaten Pesawaran.
Mereka yakni Irsyad dan Wahyu Triningsih asal Desa Tanjungrejo, Kecamatan Negeri Katon.
BACA JUGA: 5 Fakta Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Misteri Angka 19.30, Nasib Mulyadi & Pacarnya
Dua lagi yang juga pasangan suami istri, bernama Suheri dan Riani, warga Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon.
Polda Lampung melakukan respons cepat kepolisian. Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo mendatangi langsung keluarga korban yang ada di Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, untuk melakukan identifikasi dan sekaligus koordinasi bersama Polres Banjarnegara.
BACA JUGA: Detik-Detik Dukun Pengganda Uang Membunuh 2 Warga Magelang pakai Air Putih Campur Sianida
Tujuannya agar sesegera mungkin dapat memberangkatkan keluarga korban atas nama Irsyad, Wahyutriningsih, Suheri, dan Riani ke Banjarnegara untuk mencocokkan dengan data penyidik Satreskrim Polres Banjarnegara.
Polda Lampung terus melakukan koordinasi dengan Polda Jawa Tengah untuk mengungkap kasus pembunuhan yang dilakukan dukun pengganda uang Banjarnegara tersebut.
Pandra melanjutkan Polda Lampung berencana mengambil sampel DNA dari para keluarga korban.
"Rencananya Tim DVI Biddokes Polda Lampung akan melakukan pengambilan sampel DNA dari keluarga korban. Kami juga telah berkoordinasi dengan Polres Pesawaran dan pemda setempat," katanya.
Dia mengimbau seluruh masyarakat Lampung agar tidak mudah percaya dengan praktik penggandaan uang yang dapat merugikan secara materi, bahkan sampai nyawa taruhannya.
Dua Polisi Lampung Berangkat ke Banjarnegara
Dua personel Polsek Gedong Tataan, Polres Pesawaran, Polda Lampung mendampingi keluarga korban pembunuhan dukun pengganda uang ke Polres Banjarnegara, Polda Jateng.
"Dua personel kami dari Polsek Gedong Tataan mendampingi keluarga korban untuk berangkat ke Polres Banjarnegara," kata Kombes Zahwani Pandra Arsyad, di Lampung Selatan, Kamis.
Dia menyebutkan pendampingan dua personel terhadap keluarga korban tersebut bertujuan untuk melaksanakan tes DNA guna mencocokkan data antemortem pada Tim DVI Dokpol Biddokkes Polda Jateng.
Personel yang mendampingi di antaranya Bripka Gus Herwanto selaku Panit Min Intelkam Polsek Gedong Tataan dan Briptu Yudha Fahri, Unit Reskrim Polsek Gedong Tataan.
Mereka mendampingi keluarga korban atas nama Alda Cahya Fisabililah (anak kandung dari Irsyad dan Wahyu Triningsih) didampingi oleh Adi Riyanto, adik ipar korban dan Rani Dwi Wulandari (anak kandung dari Suheri dan Riani) didampingi oleh Panut, kakak korban. (sam/antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu