5 Fakta Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Misteri Angka 19.30, Nasib Mulyadi & Pacarnya

Rabu, 05 April 2023 – 13:45 WIB
Dukun Pengganda Uang: Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto meminta Mbah Slamet untuk mengingat lubang tempat menguburkan jenazah korbannya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (4/4/2023) sore. Foto: ANTARA/Sumarwoto

jpnn.com - BANJARNEGARA - Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto menyebutkan, sebanyak 12 jenazah korban pembunuhan berencana yang dilakukan oleh dukun pengganda uang berinisial TH (Slamet Tohari) alias Mbah Slamet (45) telah ditemukan.

Tersangka Mbah Slamet turut dihadirkan saat konferensi pers di lokasi penguburan jenazah korban, Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4) sore.

BACA JUGA: Polisi Sudah Temukan 12 Jenazah Korban Pembunuhan Dukun di Banjarnegara

Berikut sejumlah fakta kasus pembunuhan yang dilakukan dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, itu.

1. Korban Bernama Ersat dan Istrinya, Asal Lampung

Kapolres meminta Mbah Slamet untuk mengingat identitas korban yang dikubur di setiap titik yang telah digali oleh petugas.

BACA JUGA: Detik-Detik Dukun Pengganda Uang Membunuh 2 Warga Magelang pakai Air Putih Campur Sianida

Dari sejumlah lubang bekas tempat menguburkan jenazah korban itu, Mbah Slamet hanya mampu mengingat satu titik saja, yakni dua jenazah yang baru ditemukan pada hari Selasa, sedangkan lainnya tidak mengingat.

Berdasarkan keterangan tersangka, kata dia, jenazah yang ada di dalam lubang itu atas nama Erzat bersama istrinya yang tidak diketahui namanya dan mereka diketahui berasal dari Lampung.

BACA JUGA: Duh, Masih Saja Ada yang Percaya Dukun Pengganda Uang

2. Mbah Slamet sang Eksekutor

Kapolres mengatakan eksekusi terhadap para korban tersebut dilakukan sendiri oleh tersangka Mbah Slamet.

Sebelum korban dieksekusi dengan menggunakan minuman yang telah dicampur obat penenang dan potas (potasium sianida), kata Kapolres, lubang yang akan digunakan untuk mengubur jenazah korban belum disiapkan.

Lubang tersebut digali sendiri oleh tersangka setelah korban dipastikan telah meninggal dunia.

Tersangka lainnya yang berinisial BS hanya berperan sebagai perantara atau orang yang mempertemukan korban dengan Mbah Slamet karena kebetulan yang bersangkutan mengunggah informasi ke Facebook bahwa TH mempunyai kemampuan menggandakan uang.

"Jadi peran BS hanya mempertemukan saja. Jadi menurut kami, dia (BS) berperan mempertemukan korban dengan tersangka Slamet ini, sehingga otomatis pasalnya juga turut serta," kata AKBP Hendri Yulianto.

Disinggung mengenai 10 jenazah yang ditemukan sebelumnya, Kapolres mengatakan satu jenazah berinisial PO yang pertama kali ditemukan dan merupakan korban terakhir sebelum kasus terungkap, telah dibawa keluarganya ke Sukabumi, Jawa Barat. Sembilan jenazah lainnya ditemukan pada hari Senin (3/4).

Oleh karena sudah selesai menjalani autopsi, sembilan jenazah tersebut dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Desa Balun pada hari Selasa (4/4).

3. Pembunuhan Selalu Dilakukan Pukul 19.30 WIB

Dalam kesempatan tersebut, tersangka Mbah Slamet menceritakan kronologi pembunuhan, mulai keberangkatan dari rumah, ritual, hingga eksekusi dan proses penguburan.

Eksekusi tersebut selalu dilakukan tersangka pada pukul 19.30 WIB setelah ritual berupa ngobrol dengan korban, sambil memberi minuman yang telah dicampur obat penenang dan potas kepada korban.

Setelah dipastikan meninggal dunia, tersangka langsung menyiapkan lubang untuk mengubur jenazah korban.

Terkait dengan peran tersangka BS, Mbah Slamet memastikan jika yang bersangkutan tidak mengetahui pembunuhan tersebut.

4. Beberapa Korban Pasangan Laki-laki dan Perempuan

Kapolda Jawa Tengah Irjen PAhmad Luthfi mengatakan beberapa korban pembunuhan dukun pengganda uang merupakan pasangan laki-laki dan perempuan.

"Data dari pengakuan pelaku diketahui pasangan laki-laki dan perempuan yang dikubur dalam satu lubang," kata Kapolda di Semarang, Rabu (5/4).

Kapolda mengatakan, satu korban atas nama Paryanto yang merupakan korban terakhir pembunuhan sudah teridentifikasi.

Sementara sembilan korban lain yang ditemukan awal saat kasus tersebut terungkap, kata dia, belum dapat teridentifikasi.

Kesembilan jasad tersebut berdasarkan keterangan tersangka, masing-masing seorang warga asal Gunungkidul, DI.Yogyakarta; seorang laki-laki dan seorang perempuan asal Tasikmalaya, Jawa Barat, dikubur dalam satu lubang.

Kemudian seorang laki-laki dan perempuan asal Jakarta; seorang laki-laki dan perempuan asal Yogyakarta; serta seorang laki-laki asal Palembang yang disebut oleh pelaku bernama Mulyadi dikubur dalam satu lubang bersama pacarnya.

Polisi masih mendalami kemungkinan para korban yang berpasangan itu merupakan suami istri atau bukan.

Seluruh korban dikubur di TKP yang sama di kebun milik tersangka di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

5. Misteri Botol Air Mineral

Kapolda menjelaskan, dari hasil penyidikan setiap lubang tempat korban dikubur ditemukan botol air mineral.

Laboratorium Forensik Polda Jateng masih akan memeriksa kandungan dugaan racun dalam botol minuman tersebut.

"Dugaan sementara pelaku memberi korban minuman yang mengandung potasium, tetapi ini masih didalami kandungan racun yang digunakan," katanya.

Kepolisian, lanjut dia, telah membentuk Posko DVI untuk menghimpun data "ante mortem" guna pencocokan DNA korban.

Diamempersilakan masyarakat yang kehilangan anggota keluarga atau anggota keluarganya belum pulang untuk melapor ke Polres Banjarnegara. (sam/antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Honorer Urus 8 Dokumen Penetapan NIP PPPK 2022, Biaya Lumayan Besar, Halo Bu Nunuk


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler