Kabar Terkini Kasus Perwira Polisi Tembak Mati Adik Ipar

Minggu, 08 April 2018 – 21:52 WIB
Suasana rumah duka saat kedatangan jenazah korban penembakan di Jalan Tirto Sari Medan, Kamis (5/4). Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS

jpnn.com, MEDAN - Polisi masih terus mendalami motif Wakapolres Lombok Tengah, Kompol Fahrizal menembak mati adik iparnya, Jumingan alias Jun, 33, pada Rabu (4/4) lalu.

Motif sementara adalah, pelaku melakukan penembakan karena mendapat bisikan gaib.

BACA JUGA: Wakapolres Pelaku Pembunuhan Bakal Kena Pasal Berlapis

Orang tua Kompol Fahrizal juga sepertinya masih trauma untuk dimintai komentar terkait hal itu.

Ketika Sumut Pos (Jawa Pos Group) menyambangi lokasi kejadian, rumah orang tua Kompol Fahrizal di Jalan Tirtosari Gang Keluarga, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, itu sudah terlihat sepi dari aktifitas.

BACA JUGA: Tertutup dan Linglung, Kejiwaan Kompol Fahrizal Bakal Dites

Rumah No14 dengan berkeramik kuning tempat kejadian penembakan tersebut, tertutup rapat dan tak berpenghuni. Menurut keterangan warga sekitar, Ibunda Kompol Fahrizal, yang akrab disapa wak Kartini, telah diungsikan keluarganya ke Asahan.

"Sudah di ungsikan keluarganya pas waktu membawa mayatnya ke Asahan. Sampai sekarang rumahnya masih kosong," ungkap S, yang minta namanya di inisial kan, Minggu (8/4).

BACA JUGA: Terungkap! Ini Motif Kompol Fahrizal Tembak Mati Adik Ipar

Dia mengaku tak mengetahui pasti penyebab Kompol Fahrizal tega menghabisi Adik iparnya dengan senjata api revolvernya. Hanya saja, katanya, pelaku dikenal baik dan dari kalangan keluarga baik-baik pula.

"Dia (Fahrizal) itu yang saya kenal orangnya baik. Keluarganya juga baik, tidak pernah selama ini ada keributan," katanya.

Diainggung apakah Kompol Fahrizal memiliki riwayat gangguan kejiwaan, dia mengaku tidak tahu. "Kalau itu saya tidak tau. Tapi selama ini bagus-bagus aja kok. Karna dari kecil-kecil pun sudah saya kenal itu," ujarnya.

Dugaan penyebab lain, seperti harta warisan maupun hutang piutang, dia juga tak mengetahuinya. Bahkan seperti keterangan kepolisian, jika Kompol Fahrizal melakukan penembakan tersebut karena mendapat bisikan, dia enggan untuk terbuka.

"Ya bisa saja, itu mungkin keterangan polisi," ucapnya."Yang jelas keluarganya orang baik-baik semua, enggak ribut-ribut. Apalagi korban (Jumingan) walau masih baru disini, tapi orangnya baik," sambungnya.

Dia pun enggan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Dia mengarahkan wartawan untuk menemui, Samsul, yang merupakan Kepala lingkungan 7. Namun sayang, saat didatangi ke kediamannya di Gang Bilal, Kepling tidak berada ditempat.

"Ke Kepling aja, dia juga kenal sama keluarga Fahrizal. Datang aja kerumahnya," pungkasnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting menyebutkan, dari hasil penyidikan yang dilakukan, jika penembakan yang dilakukan mantan Kasat Reskrim Polresta Medan itu, setelah ia mendapatkan bisikan ketelinga sebelah kanannya.

"Tersangka melakukan penembakan setelah ada bisikan. Bisikan itu kepadanya mengatakan, ini jahat tembak saja," ungkap Rina, Sabtu (7/4).

Karenanya sambung Rina, untuk mengetahui kondisi kejiwaan Fahrizal, maka Poldasu juga telah melakukan pemeriksaan/test kejiwaan MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) terhadap Kompol Fahrizal di ruangan Reskrimum Polda oleh dokter ahli jiwa.

Dan akan dilanjutkan test pemeriksaan Kejiwaan lanjutan terhadap Kompol Fahrizal dan keluarga oleh dokter ahli jiwa dari Pusdokkes Mabes Polri.

"Sedangkan rencana tindak lanjut, akan melakukan uji balistik terhadap senjata yang digunakan," jelasnya.

Selain itu, Rina juga menyebutkan, jika kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap 10 orang saksi. Masing-masing saksi terdiri dari 6 orang tetangga dan 4 orang dari pihak keluarga. (mag-1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolda Sumut Ingatkan Personel Hati-hati Gunakan Senpi


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler