CIREBON- Satu anggota Mapolresta Cirebon yang terkena serpihan akibat ledakan bomBriptu Suratmoko dilarikan ke RS Gunungjati Cirebon
BACA JUGA: Khatib Jumat Ikut Kena Bom
Korban mengalami luka di bagian mata sebelah kiri dan kapala bagian belakang terjadi pendarahanBerdasarkan pantauan Radar Cirebon (Grup JPNN), RS Gunungjati tampak ramai dikunjungi
BACA JUGA: Menag Minta Umat Islam Tak Terpancing
Korban saat itu dilarikan ke ruang Unit Gawat Darurat (UGD)BACA JUGA: Dua Paku Menancap di Kepala Kapolresta
Hal itu dilakukan untuk melihat serpihan yang masuk ke tubuh korban.Menurut keterangan korban Briptu Suratmoko saat kejadian ia berada di barisan tengah jamaahSaat takbiratul ikhram dan hendak ruku ia melihat seorang pemuda yang menggunakan jaket hitam dan terlihat kabelSelang beberapa waktu meledakLedakan itu kemudian mengenai bagian mukanya“Serpihannya mengenai muka, tepatnya mata sebelah kiri,” ujarnya.
Keluarga korban merasa terpukul atas kejadian yang dialami korbanMereka berharap bahwa kejadian ini tak terjadi lagiUntung saja masih selamat dan segara dilarikan ke rumah sakitKeluarga berharap agar korban bisa secepatnya sembuh dan melakukan aktifitas seperti biasanya menjadi aparatur pemerintah
Saksi lain yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) adalah Kasat Narkoba AKP TrisilayantoDia merupakan salah satu orang yang membopong Kapolresta AKBP Herukoco yang berlumuran darah ke rumah sakit sesaat setelah ledakan.
Pria yang akrab disapa Tri ini mengatakan sebelum kejadian dirinya memang berada di Masjid Az Dzikra untuk menunaikan salat JumatSambil memperlihatkan baju batik dan tangannya yang penuh bercak darah, Tri mencoba mengingat kembali kejadian itu“Saya ingat pelakunya,” ujarnya di hadapan sejumlah wartawan yang mengerumuninya di luar mapolresta.
Tri mengaku ingat kepada pelaku bom bunuh diri itu karena dirinya duduk persis berdampingan saat menyimak khutbahTri sendiri mengaku sempat terbesit heran terhadap pelaku yang duduk di sampingnya ituPasalnya ada orang asing yang ikut salat Jumat di tengah-tengah jamaah yang didominasi anggota polisi“Orangnya memakai jas hitamMasih mudaUsianya sekitar 20 tahunanPutih ganteng,” katanya sambil mengerenyitkan dahi mengingat-ngingat.
Masih menurut Tri, saat khutbah berlangsung pemuda yang duduk di sampingnya itu tidak melihat lurus ke depan (khatib)Posisi duduk pemuda itu agak miring“Seperti niteni (mengawasi sekeliling),” katanyaSayangnya saat Tri itu tidak terlalu detail memperhatikan karena menganggapnya sebagai jamaah biasa.
Setelah khotbah selesai, jamaah serempak berdiri dan mengisi barisan saf“Saya lihat pemuda yang di samping saya itu bergegas maju menuju saf depanDan, sewaktu selesai iqomat dan lalu takbir pertama Allahu Akbar tiba-tiba terdengar bunyi ledakan keras,” ujarnya.
Tri mengaku saat itu suasana mencekamDia pun panik, karena sejumlah jamaah terlihat bergelimpangan termasuk pimpinannyaMeski dilanda ketakutan, dibantu anggota lainnya menolong para korban tersebut“Karena saya berada di belakang, alhamdulillah saya tidak terluka,” ujarnya(tos/mul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Klarifikasi Calon Anggota MRP Ditunggu Kemendagri
Redaktur : Tim Redaksi