jpnn.com, SANGIHE - Kabupaten Sangihe, Sulut, membutuhkan 431 guru. Rinciannya, SD masih kekurangan 261 guru dan SMP masih kekurangan 171 guru.
Kepala Dinas Pendidikan Sangihe Helmintje Tatawi menuturkan, untuk mengatasi permasalahan ini pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe memberdayakan tenaga Guru Tidak Tetap (GTT), tenaga Sarjana Mendidik Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T) serta tenaga Guru Garis Depan (GGD).
BACA JUGA: Lihat nih, Puluhan Guru Ikut Tes Calon Kepsek
”Juga tenaga dari program Sangihe Mengajar, guna menutupi kekurangan guru," tutur Tatawi, seperti diberitakan Manado Post (Jawa Pos Group).
Terpisah, Kepala Bidang Ketenagaan Guru dan Tenaga Kependidikan Melky Dalope SPd mengatakan, untuk guru PNS pendidikan dasar memang sangat kurang.
BACA JUGA: Jelang Hardiknas, Saatnya Kedudukan Guru Dikembalikan
"Untuk guru Taman Kanak-kanak (TK) sudah cukup, tetapi SD dan SMP masih belum mencukupi. SD masih butuh 261 orang, sedangkan SMP membutuhkan 171 orang guru," kata Dalope.
Senada dikatakan Kepala Seksi Guru dan Tenaga Kependidikan Max Malele AMd KP. Menurutnya, meski sudah ada GTT, SM3T, GGD dan tenaga dari program Sangihe Mengajar tapi masih belum bisa memenuhi kebutuhan guru.
BACA JUGA: Tunjangan Sertifikasi Ngadat Delapan Bulan
"Jumlah tenaga SM3T di Sangihe tercatat ada 48 orang, mereka merupakan tenaga kontrak satu tahun. Dan untuk GTT terdata di sekolah masing-masing dan sesuai SK kepala sekolah, paling tinggi lima orang. Namun saat ini kami sementara mengumpulkan data GTT,” ujarnya.
Kemudian GGD ada 25 orang kata Malele, namun tenaga ini belum mengajar karena masih menunggu SK pengiriman mereka untuk disebarkan disemua wilayah Sangihe.
“Sedangkan tenaga dari program Sangihe Mengajar ada 10 orang yang ditempatkan disatuan pendidikan. Tapi jika dilihat secara rasio memang belum bisa mencukupi," tutup Malele. (MP)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pastikan Guru Program Keahlian Ganda Tetap Dapat TPG
Redaktur & Reporter : Soetomo