JAYAPURA -- Bencana kelaparan yang terjadi di Kabupaten Yahukimo, terulang di Kabupaten Puncak, PapuaKelaparan di kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Puncak Jaya itu terjadi di tiga kampung yang terletak di Distrik Agandugume, yakni di Kampung Agandugume, Kampung Juput dan Kampung Juwot
BACA JUGA: Dubes Vatican Kagumi Papua
Warga di tiga kampung itu sejak Agustus hingga Oktober 2009 ini hanya mengkonsumsi sayur paku (serupa dengan pakis, sebutan untuk masyarakat Papua), serta labu cinaMirip sekali dengan penyebab kelaparan di Yahukimo, kelaparan di Kabupaten Puncak ini juga dipicu gagal panen ubi jalar, yang diketahui sebagai makanan khas daerah pegunungan tengah
BACA JUGA: Palsukan Paspor Haji, Mantan Kakandepag Dibui
"Sebab bagian dalam dari ubi tersebut busuk dan berair lantaran terkena hujan esBACA JUGA: APAS Bantu Guru di Aceh Kelola Sekolah
Otinel memberikan keterangan sambil memperlihatkan ubi jalar tersebut kepada wartawan .Dia menyebutkan, jumlah warga di distrik itu mencapai 12.000 jiwaAkibat dari bencana kelaparan itu, beberapa masyarakat sudah terkena penyakit seperti kekurangan gizi serta perut cacingan, sehingga untuk sementara masyarakat di sana dilarikan ke RSUD NabireDia menjelaskan hal itu sambil memperlihatkan foto-foto masyarakat yang terkena bencana kelaparan.
Bupati Puncak Simon Alom,S,Sos tidak membantah bencana kelaparan telah melanda wilayahnyaDia katakan, pihaknya sudah mengambil langkah-langkah dalam rangka menindaklanjuti bencana tersebut, dengan cara turun langsung mengecek ke lapangan"Hasilnya memang sesuai dengan yang disampaikan oleh Kepala Distrik Agandugume, untuk itulah saya langsung membawa Kadistrik tersebut untuk menceritakan secara langsung apa yang terjadi di masyarakatnya di sana," katanya.
Bupati menyebutkan, sementara ini pihaknya sedang mendroping bahan makanan seperti beras ke Distrik Sinak, dengan maksud agar masyarakat dari Distrik Agandugume, bisa turun untuk mengambil di sana, lantaran di lapangan terbang Agandugume belum bisa digunakanLangkah lain, melaporkan kejadian ini ke Pemerintah Provinsi Papua dan Pusat"Yang pasti ini merupakan bencana yang perlu menjadi perhatian kita semua," ujar Bupati.
Sementara, Otinel menjelaskan, kebiasaan yang terjadi di kabupaten itu sejak dulu, jika mengalami gagal panen, maka ada makanan alternatif lainnya seperti mengkonsumsi kentang atau sayur kolHanya saja, kedua jenis tanaman tersebut kurang dibudidayakan oleh masyarakat setempat, sehingga kedua tanaman tersebut kini tidak berkembang di sanaUntuk sementara ini, masyarakat di Distrik Agandugume mengkonsumsi sayur paku, serta labu cina, sambil menunggu bantuan dari pemerintah berupa beras.
Dia mengatakan, pihaknya sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah untuk membantu masyarakat di sana"Sayangnya, bantuan pemerintah berupa beras sangat sulit didroping ke sana lantaran lapangan terbang (lapter) yang dibangun belum bisa digunakan untuk pedaratan pesawatBama biasanya didroping di Distrik Sinak, hanya saja untuk mengambil Bama tersebut membutuhkan waktu satu hari satu malam perjalanan," urainya(cak/sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Izin Pemeriksaan Bupati Mandek di Kejagung
Redaktur : Soetomo