jpnn.com - JAKARTA - Deputi Komunikasi dan Informasi Kementerian Polhukam Agus Barnas meminta PLN tidak mematikan listrik di wilayah-wilayah yang terkena kabut asap. Pasalnya, itu akan semakin menyulitkan warga terutama yang berada di tempat pengungsian.
"Pikirkan warga, mereka masa sudah kena asap, cahaya dan jarak pandang sulit masa harus gelap-gelapan juga," kata Agus pada JPNN, Senin (26/10).
BACA JUGA: Ditangkap KPK di Diskotek, Direhabilitasi di Lido
Listrik, kata Agus, juga sangat dibutuhkan karena pemerintah menyediakan AC dan alat pembersih udara untuk korban asap di shelter pengungsian. Jika listrik dipadamkan, alat-alat itu tidak bisa berfungsi.
"Jangan sampai mati listrik, kan repot alat-alat yang dibutuhkan untuk udara bersih itu," imbuhnya.
BACA JUGA: Yasonna Siap Gantikan Prasetyo jadi Jaksa Agung
Selain itu, kata dia, provider telepon selular juga diminta memperkuat sinyal di wilayah-wilayah kabut asap itu. Ini akan sangat membantu koordinasi pemerintah pusat, masyarakat dan pemda.
"Jangan sampai mati sinyal, ini agar bisa koordinasi keadaan darurat termasuk pengiriman laporan-laporan penanganan asap di daerah. Semuanya harus terkoordinir," tandas Agus. (flo/jpnn).
BACA JUGA: Gara-gara, Punya Ilmu, Asap Tak Akan Menyelimuti Jakarta
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prasetyo Angkat Bicara soal Desakan Mundur sebagai Jaksa Agung
Redaktur : Tim Redaksi