Kader Golkar di Nasdem Tolak Keluar

Jelang Batas Akhir Ultimatum 11 Agustus

Kamis, 11 Agustus 2011 – 05:40 WIB

JAKARTA - Ultimatum DPP Partai Golongan Karya (Golkar) terhadap kadernya yang berada di ormas Nasional Demokrat jatuh hari ini (11/8)Sejumlah kader Golkar di Nasdem menyampaikan jawaban penolakan untuk keluar, baik dari Partai Golkar maupun ormas Nasdem.

Ketua Bidang Organisasi Keanggotaan Ormas Nasdem Ferry Mursyidan Baldan menyatakan, dirinya secara pribadi telah mengirimkan surat terbuka kepada pengurus DPP Partai Golkar

BACA JUGA: PDIP, PKB, Gerindra Berkoalisi Usung Cawakot Tasik

Dia menegaskan tidak akan keluar dari keanggotaan di ormas Nasdem maupun Partai Golkar.

"Menjawab surat nomor 2/Golkar/VII/2011, jika saya dikeluarkan silahkan, namun saya tetap dan tidak mengundurkan diri dari Partai Golkar," kata Ferry kepada Jawa Pos, Rabu (10/8).

Menurut Ferry, dalam surat yang dia sampaikan itu, dirinya menyampaikan catatan kritis kerancuan DPP Partai Golkar atas keberadaan ormas Nasdem
Selama ini, kata dia, tidak pernah ada larangan seseorang untuk menjadi kader partai sekaligus rangkap aktif dalam sebuah ormas

BACA JUGA: Pilkada Banjarnegara Dinilai Sarat Kecurangan

"Kerancuan ini kalau dipaksakan akan memundurkan aturan main tentang tata kehidupan bernegara kita," kata Ferry.

Jika karena kewenangannya, DPP Partai Golkar melakukan pelarangan kader untuk aktif di ormas, hal itu sungguh mengherankan
Ketentuan larangan itu lahir lebih lambat pada Juli 2011, sementara ormas Nasdem sudah berdiri sejak 1 Februari 2010

BACA JUGA: Kalah Pilkada, 3 Pasangan Gugat KPUD Lanny Jaya

"Ini kemudian memunculkan pertanyaan, apa sebenarnya motivasi larangan itu," ujar Ferry

Sampai-sampai, kata Ferry, DPP Partai Golkar mengeluarkan surat edaran yang khusus diperuntukkan kader NasdemMenurut Ferry, jika surat itu sekaligus terkait praduga yang mengidentikkan ormas Nasdem dengan Partai Nasdem, maka hal itu keliru dan berlebihan

Setidaknya DPP Partai Golkar harus bisa membuktikan bahwa kadernya di ormas Nasdem sama dengan pindah ke parpol lain melalui surat tersebut"Jangan sekedar berdasar prasangka semata," kritiknya

Yang lebih mengherankan, prasangka tersebut juga melahirkan tenggat waktu yang tidak masuk akal"Jika itu terkait partai baru, maka pada 11 Agustus tidak ada partai baru," tegasnya.

Ketua Bidang Komunikasi Ormas Nasdem Jeffrie Geovanie juga menyampaikan hal yang samaJika ultimatum itu terkait partai, maka dia menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat dalam Partai Nasdem"Saya masih kader Golkar," kata Jeffrie saat dihubungi.

Keterlibatannya di Nasdem, ujar Jeffrie, murni sebagai pengurus ormasJeffrie juga menegaskan bahwa posisinya adalah sekaligus pendiri ormas Nasdem bersama Surya Paloh dan Ferry"Saya tidak punya komentar tentang ultimatum itu," tutupnya saat ditanya terkait batas waktu 11 Agustus.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso justru optimis jika kader Golkar yang berada di Nasdem akan kembali"Ada kesadaran kolektif untuk bergabung ke Golkar sebagai partai besar," kata Priyo.

Priyo tidak bersedia menyebut siapa kader yang kembali ke GolkarNamun, dia berani memastikan bahwa mereka tetap berada di beringin"Tidak saya sebut satu persatu, secara umum saja," tandasnya(bay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Legislator Curigai Sarat Kepentingan Politik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler