Kader PDIP Ancam Mundur Massal

Selasa, 16 Februari 2010 – 09:43 WIB
TARAKAN- Tubuh DPC PDI Perjuangan Tarakan dalam masalahLantaran menyusun kepengurusan lebih mementingkan orang luar dan melanggar AD/ART, sejumlah kader mengancam akan mengundurkan diri massal

BACA JUGA: Wakajati Kehilangan Berlian Seharga Rp400 Juta

Salah satu pentolan PDI Perjuangan di Tarakan, Siswantara tampak serius menyatakan pengunduran dirinya itu
Parahnya lagi, ratusan massa pro Siswantara, 10 pengurus ranting dan 3 pengurus kecamatan akan mendeklarasikan pengunduran diri secara massal itu.
 
"Kami bersama sejumlah simpatisan, kader partai, baik dari anak ranting, ranting dan pengurus kecamatan kini tengah mendaftar siapa saja yang akan turut serta pada deklarasi pengunduran diri tersebut," tandas Siswantara.

Pengunduran ini tak lain buntut dari kekecewaan terhadap penetapan pengurus DPC PDIP Tarakan beberapa waktu lalu

BACA JUGA: Seluruh Restoran Belum Sertifikat Halal

Siswantara dkk menilai penetapan pengurus telah menyalahi AD/RT partai
Mantan anggota DPRD Tarakan periode 2004-2009 ini mengklaim tindakan ini bagian dari pembelajaran terhadap organisasi PDIP agar kesalahan yang sama tidak terulang di tempat lain

BACA JUGA: Ahli Waris Olo Panggabean Lapor Polisi

Kesalahan dimaksud adalah pelanggaran aturan tertinggi partai, AD/RT, soal penetapan calon pengurus yang selayaknya pernah menjadi anggota minimal 3 tahun, pernah menjadi pengurus dan lainnyaBahkan sesuai SK terbaru, selayaknya penetapan pengurus DPC PDIP Tarakan tersebut dapat ditunda lantaran banyak menyalahi aturan partai.

"Tapi yang terjadi orang dari luar partai lebih dominanLantas, bagaimana dengan kader dan simpatisan yang bertahun-tahun berjuang bersama PDIP, dibuang begitu saja," tegas Siswantara.

Dia juga menyampaikan, secara objektif seharusnya kader dan simpatisan pun diberikan kesempatan untuk meningkatkan karier politiknyaTak seperti susunan pengurus diisi oleh orang-orang yang berasal dari partai lain bahkan sempat menjadi calon anggota legislatif (caleg) partai lain.

"Apakah pengurus yang baru sekarang bisa menunjukkan KTA PDI Perjuangan? Tidak! Bahkan ketua terpilih (Suhardjo, Red) jika diminta pun tak akan mampu menunjukkannya," ucapnya.

Apakah dia akan masuk ke partai lain ? “Mungkin stand by  dulu ya, lantaran kami hanya tidak sepakat dengan pengurus saat iniToh, ideologi kami masih kuat tapi kalau benar-benar tindakan kami ini tidak menjadi perhatian lalu pengurus tidak dibenahi akan kami pikirkan langkah tersebut,” jelasnya.

Dengan kata lain, Siswantara dan rekan-rekannya tersebut berharap masa evaluasi enam bulan yang dijanjikan oleh pengurus DPD PDIP Kaltim terhadap kinerja pengurus PDIP Tarakan yang baru dapat dilakukan sebenar-benarnya“Inilah PDI Perjuangan, kita masih menunggu jawaban DPP,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua bidang Buruh,Tani dan Nelayan DPD PDI Perjuangan Kaltim Aji Sofyan Alex tegas menyatakan bahwa pihaknya mendukung penetapan pengurus berikut Suhardjo Trianto sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan TarakanJustru, ia berharap Suhardjo berikut pengurus inti lainnya mampu melewati masa evaluasi enam bulan yang disyaratkan tersebut dengan nilai lebih.
“Kan yang dipermasalahkan itu, kursi sekretarisnya bukan ketuaJadi, secara eksplisit pengurus ini sahWajar kalau kami berharap Pak Hardjo mampu mengendalikan PDIP Tarakan meraih kembali tambahan kursi di DPRD Tarakan setelah mengalami penurunan satu kursi,” tegasnya.

Lantas apa sikap DPD dengan ancaman pengunduran diri oleh ratusan kader PDI Perjuangan Tarakan? “Sekali lagi, pengurus ini masih dievaluasiTidak setuju, tak masalahJika memang dalam proses evaluasi tersebut, ternyata Pak Harjo berikut pengurusnya tak mampu memberi nilai lebih akan direvisiItu aturan partai,” tutup Sofyan Alex.(ndy/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Illegal Logging Marak, Bupati Jengkel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler