"Berdasarkan pantauan awal yang kami lakukan, ternyata respon dari basis-basis massa PKS baik di dalam maupun di luar negeri, menunjukkan kalau figur Boediono tidak bisa mereka terima," kata Fachri Hamzah, di ruang rapat Fraksi PKS (FPKS) di DPR RI, Jakarta, Kamis (14/5).
Soal alasan yang dikemukakan terkait dengan tidak bisanya Boediono diterima kader PKS, Fachri Hamzah menyebut satu hal saja, yakni susah 'menjual'-nya"Kalau itu dipaksakan, beresiko tinggi baik bagi Partai Demokrat maupun partai koalisinya," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua FPKS, Zulkiflimansyah, di press room DPR, Jumat (8/5), sudah mengingatkan bahwa tidak ada jaminan mesin politik PKS akan bisa bekerja optimal jika pada akhirnya SBY bersama Partai Demokrat memilih cawapres dari luar kader PKS
BACA JUGA: Bawaslu Resmi Ajukan Pemecatan Sejumlah KPUD
"Sulit menggerakan mesin politik PKS dalam Pilpres 2009 mendatang, jika SBY dan Partai Demokrat memilih cawapresnya dari luar kader PKS," tegas Zulkiflimansyah saat itu.Terkait sikap SBY dengan Partai Demokrat yang menegaskan 99 persen pasangan SBY-Boediono dipastikan akan maju dalam Pilpres 2009 mendatang, Sekjen PKS Anis Matta menjelaskan bahwa institusinya belum punya sikap
Diskusi terhadap mundur atau tetap bersama koalisi itu hanya akan berlangsung hingga besok (Kamis 15 Mei, Red)
BACA JUGA: Bawaslu: 4 Pejabat KPU Bermasalah Harus Bertanggung Jawab
"Setelah itu, PKS segera menentukan sikap," imbuh Anis MattaBACA JUGA: Demokrat Dianggap Takabur dan Lupa Sejarah Pemilu
Kalau batas toleransi itu sudah terlewati, kita siapkan cadangan sikap," tegasnya.Hanya saja, Anis tidak merinci langkah cadangan apa yang akan diambil PKS itu"Kita tunggu saja beberapa jam ke depan," ujar Anis pula.
Berbeda dengan pernyataan Fachri Hamzah dan Zulkiflimansyah yang menyebut figur Boediono kurang berkenan di mata kader PKS, Anis Matta menegaskan PKS tidak mempermasalahkan pemilihan Boediono sebagai cawapres SBY"Kita tidak akan persoalkan tentang kehadiran BoedionoYang kita inginkan adalah agar SBY dan Partai Demokrat memperbaiki pola komunikasi politik yang selama ini mereka pakai dalam berdiskusi dengan calon partai koalisi," ungkapnya(fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertemuan Final Mega - Prabowo di Hadiri TK
Redaktur : Tim Redaksi