jpnn.com, BANDUNG - Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna ditangkap KPK atas kasus dugaan korupsi.
Partai tempat Ajay bernaung yakni PDI Perjuangan menilai kasus yang menjerat kadernya itu harus menjadi sebuah pelajaran bagi seluruh kepala daerah.
BACA JUGA: KPK Tetapkan Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Tersangka Suap Izin Proyek RS
"Catatan saya, bagi kepala daerah baik (dari) PDIP dan semua, masalah Pak Ajay ini harus menjadi pelajaran, bahwa terkait dengan permainan proyek itu ya harus didudukkan pada peraturan perundang-undangan yang ada," kata Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat (Jabar) Ono Surono ketika dihubungi melalui telepon, Sabtu.
Selain menjadi Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Cimahi.
BACA JUGA: Dedi Kurniawan Masih Memendam Cinta pada Istrinya yang Hendak Diceraikan, Berujung Maut
Ono mengatakan, DPD PDI Perjuangan Jabar menyerahkan proses hukum pada aparat yang berwenang dan tidak akan memberikan advokasi untuk Ajay Muhammad.
"Jadi PDIP tidak pernah kenal advokasi untuk pelaku tersangka korupsi, jadi selama ini tidak ada dan tidak pernah ada advokasi," ujar Ono.
BACA JUGA: Sebegitu Bencinya WP kepada Presiden Jokowi
Ono menuturkan, permasalahan hukum yang menjerat Ajay Muhammad itu bukan terkait APBD dan proyek negara serta tidak terhubung dengan uang rakyat.
Ajay terlibat masalah hukum dalam hal pembangunan rumah sakit swasta di Kota Cimahi.
Lebih lanjut Ono mengatakan, kasus hukum yang membelit Ajay Muhammad tentunya ini menjadi duka bagi PDIP Jabar.
"Dan Pak Ajay tidak makan uang rakyat. Istilahnya kita (PDIP, red) tergelincir di jalan yang rata. Tergelincir saya yakinkan mudah-mudahan tidak ada uang rakyat yang dimakan atau merugikan APBD," ujar dia lagi.
"Kalau pun itu memang suatu kesalahan memang harus diakui ketidaktahuan Pak Ajay. Semoga ke depan tidak ada kejadian serupa," kata dia. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti