Kades Terima Eks Gafatar dengan Syarat...

Minggu, 24 Januari 2016 – 09:27 WIB
Ratusan mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dipulangkan dari Kalimantan tiba di penampungan sementara di Gedung Transito Dinas Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur, Margorejo, Surabaya. Eks Gafatar asal Jawa Timur tersebut didata dan diperiksa kesehatan setelah tiba dari Pontianak, Kalimantan Barat. Foto: Abdullah Munir/ Radar Surabaya

jpnn.com - SIDOARJO – Eks anggota Gafatar asal Sidoarjo sudah tiba di Surabaya dini hari kemarin (23/1). Sebagian besar merupakan  warga Desa Kureksari. Total warga Kureksari yang mengungsi ke Kalimantan berdasarkan data yang terhimpun berjumlah 16 kepala keluarga. Tiga diantaranya bersama istri.

Tiga dari total pengungsi yang dipulangkan tersebut sebenarnya telah mengurus surat pindah resmi. Mereka pindah berkaitan dengan  gafatar ini. Namun kemarin mereka yang terlanjur pindah juga ikut dipulangkan bersama warga lainnya.

BACA JUGA: Habib Rizieq dan Tiga Napi Teroris Bakal Jadi Saksi di Sidang PK Abu Bakar Baasyir

“Suatu saat ketika mereka akan pindah lagi, kami tidak berhak melarang,” ujar Kepala Desa Kureksari, Trisnadi

Menanggapi kepulangan warga desanya, Trisnadi akan tetap menerima mereka namun dengan syarat. Trisnadi tidak ingin warga desanya banyak yang tergabung dengan aliran sesat hingga membuat malu desanya. “Syaratnya mereka janji tidak akan mengulangi lagi,” katanya.

BACA JUGA: Aseek...Polisi Joget Bareng Anak-anak Eks Gafatar

Trisnadi mengaku enam warganya sempat bertemu dengannya dipontianak sebelum dipulangkan. Mereka semua telah sadar gerakan yang diikutinya sesat.  “ Mereka sudah akui kesalahannya,” tambahnya.

Sebelumnya, Trisnadi pernah memecat sekretaris Desanya yang tergabung dengan organisasi ini pada 2013 lalu. Trisnadi sempat memperingatkan AC, sekretarisnya ketika 2007 lalu tergabung dengan aliran Ahmad Moesadek. Ternyata AC mengulanginya lagi pada 2013 dengan gabung di Gafatar. “Dulu ngilang ke Kalimantan,” katanya.

BACA JUGA: Sebagian Besar Eks Gafatar Pusing

Joni, warga Kureksari mengaku dirinya akan tetap bersikap baik dengan warga yang dipulangkan. Pria yang bekerja dibengkel ini akan tetap bertetangga tanpa pilih-pilih. “Warga masih menerima kok,” katanya.

Pihak Desa Kureksari akan undang tokoh  masyarakat, pemuka agama hingga kapolsek dan Koramil untuk bersama memberikan penyuluhan tentang bahaya aliran ini. Sebenarnya, dalam pertemuan bersama warga maupun pengajian sudah sering disampaikan tentang sesatnya organisasi ini.

Berkaitan dengan upaya Kepala Desa Kureksari tersebut, Kapolsek Waru, Kompol Muh. Fathoni mendukung rencana tersebut. Pihaknya akan membantu perketat keamanan dengan mengkordinasikan dengan semua pihak. (uzi/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Eks Gafatar: Kebahagiaan tak Diukur dari Materi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler