"Produk paper dan paperboard Indonesia sudah masuk ke Pakistan, namun sejauh ini masih belum secara maksimal ditingkatkan mengingat masih ada sejumlah hambatan perdagangan antara kedua negara," ujar Ketua Umum Kadin, Muhammad S Hidayat Kamis (02/04)
BACA JUGA: Telkom Flexi Antisipasi Lonjakan Pemilu
Hingga kini industri kertas Pakistan sangat tergantung pada d impor bahan baku dari negara lain
BACA JUGA: Divestasi Newmont, BUMN Siap Dana
Impor Pakistan mayoritas seperti woad pulp dan waste paper
BACA JUGA: Menhub Ancam Maskapai Nakal
Karena itu, potensi ekspor kertas dan paperboard ke Pakistan masih terbuka lebar"Kebutuhan industri kertas di Pakistan menunjukkan perkembangan yang terus meningkat dari tahun ke tahun," tuturnya.Pertumbuhan permintaan kertas di negara itu setiap tahunnya meningkat 8-9 persen, dengan tingkat konsumsi per kapita antara 3-4 kilogramTotal nilai pada t2008 mencapai USD 346,2 juta atau meningkat sebesar USD 45,99 juta dolar jika dibandingkan dengan impor 2007 yang hanya mencapai USD 300,21 juta"Harganya dipengaruhi fluktuasi di pasar internasional, struktur bea masuk impor dan besarnya permintaan," cetusnya.
Produk-produk paper dan paperboard pada umumnya diimpor Pakistan dari Finlandia, Kanada, Amerika Serikat, dan TiongkokJenis produk yang diimpor antara lain writting and printing paper, wrapping and packing paper, paper board, dan coated paper,chip.other board"Terkait dengan lndonesia, paper dan paperboard merupakan salah satu dari 10 besar komoditi ekspor Indonesia ke Pakistan," ungkapnya.
Perkembangan ekspor komoditi paper dan paperboard lndonesia ke Pakistan selama tiga tahun terakhir menunjukan peningkatan yang signifikanPada tahun fiskal 2007-2008 ekspor kertas Indonesia ke Pakistan meningkat USD 4,85 juta(wir/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2009, Newmont Targetkan Sumbang Rp2,65 T untuk RI
Redaktur : Tim Redaksi