jpnn.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar acara Jakarta Food Security Summit Ke-4 (JFSS 4) yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada Kamis (8/3) hingga Jumat (9/3).
Ketua Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan, acara ini untuk mendukung peningkatan produktivitas sektor pangan dan menyejahterakan para petani.
BACA JUGA: Kadin Minta e-Commerce Beri Porsi Besar untuk Produk Lokal
Menurutnya, nasib petani merupakan aktor utama pencapaian ketahanan pangan nasional.
"Ketahanan pangan mesti disokong oleh kesejahteraan petani yang baik pula,” kata Rosan di JHCC, Kamis (8/2).
BACA JUGA: Dunia Industri Sangat Mendambakan Holding Migas
Sementara itu, Wakil Ketua Umum KADIN Franky O Widjaja mengatakan, fokus acara ini adalah akses terhadap lahan pertanian.
Petani, kata dia, harus memiliki akses yang legal terhadap lahan, sesuai dengan skala ekonomi mereka.
BACA JUGA: Buka Rapimnas Kadin, Menko PMK Akui Swasta Punya Banyak Kaki
Dia juga mengupayakan, pihaknya mendukung pendanaan yang berkesinambungan terhadap petani, peternak dan nelayan.
Hal tersebut agar para petani mudah dalam mendapat modal.
Dia juga meminta kerja sama yang mampu menjalankan peran selaku pendamping dalam pengelolaan produksi, distribusi hasil pangan, termasuk pelaksana penyaluran pembiayaan.
Selanjutnya, penerapan skema closed-loop atau rantai kemitraan terintegrasi yang menghubungkan petani, koperasi, perusahaan selaku pembeli yang menyerap komoditas pangan sekaligus penjamin pendanaan dan perbankan.
Skema ini sebelumnya banyak dipraktekkan pada sektor perkebunan sawit, di mana para pekebun menggarap lahan bersertifikat dan legal, yang memungkinkan mereka mengagunkannya untuk menjaring kredit dengan bunga terjangkau.
Dengan ketersediaan pendanaan, para pekebun mampu membeli dan menggunakan bibit unggul bersertifikat, sehingga produktivitas mereka turut naik, terlebih mereka juga mendapatkan pendampingan guna menjalankan praktik agribisnis terbaik.
Koperasi akan berperan sentral selaku lembaga berbadan hukum yang mewadahi seluruh interaksi para pihak tadi.
“Sejumlah koperasi berhasil direvitalisasi peran dan akuntabilitasnya sehingga mampu menjalankan peran sebagai lembaga yang merekat petani, pemodal, pembeli dan juga pemerintah. Capaian ini kami coba perluas jangkauannya," tegas Franky.
Dalam acara ini, hadir sejumlah pejabat tinggi negara. Antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Eko Putro Sandjojo. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Politik, Peluang Emas Usaha Konsumsi dan Logistik
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga