Kadin: Segera Bangun Infrastruktur Gas

Senin, 23 November 2009 – 14:57 WIB
JAKARTA- Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengusulkan kepada pemerintah agar infrastruktur gas di beberapa wilayah di Indonesia segera dibangun dan dikembangkan.

"Kita harus sadar, saat ini potensi kandungan minyak makin berkurang sementara potensi kandungan gas masih cukup besar
Sehingga paradigma harus berubah

BACA JUGA: ASEAN Siapkan Standardisasi Halal

Sekarang era minyak harus berubah jadi era gas
Infrastrukturnya harus segera dibangun dan diselesaikan," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang ESDM, Herman Afif ketika ditemui JPNN usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (23/11).

Menurutnya, dengan pemanfaatan gas sebagai bahan bakar utama untuk industri dan transportasi, khusunya untuk pembangkit listrik di Jawa dan Sumatera dapat mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) sebesar 8 juta ton.

"Salah satu sektor yang mendesak atas penggunaan gas saat ini  adalah industri, termasuk PLN," terangnya.

Untuk menjalankan gagasan tersebut, lanjut Herman, perlu adanya sosialisi

BACA JUGA: BPK: BI Tak Tegas dan Transparan

"Pembudayaan atau sosialisasi kepada masyarakat memang tidak mudah
Perlu waktu yang cukup panjang," tambahnya.

Dijelaskan, terkait dengan gagasan penggunaan gas di dalam masyarakat, ada beberapa langkah konkrit yang akan dilakukan oleh pihak Kadin pada tahun 2010 mendatang.

Herman mengatakan, pihaknya akan meminta kepada pihak Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk membuat Permen ESDM tentang penetapan alokasi gas, di mana paling lambat harus direalisasikan pada akhir bulan Juli 2010.

"Permen ini dimaksudkan bahwa peran gas akan dominan terutama berkaitan dengan penjaminan pasokan domestik

BACA JUGA: Harapkan Wajib Lapor Berakhir

Maka diperlukan adanya keseimbangan antara kemampuan daya beli dan harga yang kompetitif," papar Herman.

Selain itu, Kadin juga akan melakukan harmonisasi kebijakan bersama-sama dengan PT PLN, PT Perushaan Gas Negara (PGN) dan Meneg BUMN.

"Di dalamnya kita akan menyepakati pola pasokan dan harga agar dapat segera memperoleh pasokan gas yang menyeluruhSelain itu, dapat menghentikan pengoperasian dan penggunaan bahan bakar solar," imbuhnya.

Sekadar untuk diketahui, sebelumnya pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) dan PT Pertamina telah menerangkan bahwa pada tahun 2010 mendatang akan melakukan pembangunan jaringan distribusi gas kota di empat kota/kabupaten.
 
Di antaranya, kota Tarakan, Depok, Bekasi dan SidoarjoSeluruh pembangunan jaringan atau infrastruktur gas tersebut ditargetkan akan rampung pada akhir tahuan 2010 dengan nilai investasi rata-rata sebesar Rp 200 miliar untuk masing-masing kota.  (cha/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Muluskan Talangan, PLPS Direkayasa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler