jpnn.com - JAKARTA - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, pungutan liar yang dilakukan oleh para penyelenggara negara adalah karena dorongan ingin mendapatkan penghasilan lebih.
"Tergoda, memanfaatkan posisi jabatan, lalu dianggap sebagai hal biasa," sesal Boy saat diskusi bertajuk "Pungli; Retorika dan Realitas" di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/10).
BACA JUGA: Merasa Kasihan, Polisi belum Jerat Pemberi Suap Oknum Kemenhub
Dia mengatakan, perubahan mendasar harus segera dilakukan untuk mengubah mindset seperti.
Kebiasaan seperti ini harus dijadikan sebagai hal yang tabu. Salah satunya, ujar Boy, perlu dilakukan revolusi mental di setiap lini. "Harus ada pemahaman jati diri, tugas pokok dan fungsi serta tanggung jawab dan memosisikan diri sebagai petugas amanah," kata dia.
BACA JUGA: Polri: Jangan Salahkan Polisi Jika Besok Banyak Penangkapan Pungli
Berkaca dari kejadian di Kementerian Perhubungan, Boy menegaskan, langkah Satuan Tugas Khusus Polri yang melakukan operasi tangkap tangan sudah tepat. Menurut Boy, Satgassus merupakan cara bertindak untuk mengatasi penyakit pungli yang sudah parah. "Satgassus bukan hangat-hangat tahi ayam," katanya.
Direktur The National Maritime Institute Siswanto Rusdi mengatakan, apa yang terjadi di Kemenhub merupakan puncak gunung es. "Saya sepakat ini harus diapresiasi. Walau sudah terlambat harus diapresiasi," kata dia di kesempatan itu. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Jangan Sampai Pelaut Lempar Jangkar ke Kantor Budi Karya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semoga Bukan Pengalihan Isu ya Pak Presiden...
Redaktur : Tim Redaksi