jpnn.com - JAKARTA - Director The Nasional Maritime Institut, Siswanto Rusdi menyoroti secara khusus terungkapnya pungutan liar di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan.
Menurut Siswanto, Menteri Budi Karya seharusnya memberikan efek jera kepada pejabat tertinggi di Ditjen Perhubungan Laut dengan melakukan pergantian. Konsekuensi ini sebagai pertanggungjawaban kepada publik.
BACA JUGA: Semoga Bukan Pengalihan Isu ya Pak Presiden...
"Sebagai shock therapy di level tertinggi harus alami pergantian. Saya tidak menuduh. Tapi sebagai pejabat karier di situ seharusnya tahu permainan ini (pungli)," ujar Siswanto, Sabtu (15/10).
Penataan kepegawaian di Kemenhub juga harus dilakukan. Sebab, sekitar 3/4 pegawai di kementerian itu berasal dari perhubungan laut. Baru-baru ini, kata Siswanto, memang ada pergantian pejabat. Namun hanya di level bawah, eselon III.
BACA JUGA: Aboe Bakar Al Habsy: Kalau Saya sih, Sudah Mundur Itu..
Hal ini juga menimbulkan kekhawatiran dari para pelaut. Sebab, pelaku pungli juga pelaut dengan pangkat lebih tinggi, kapten. Ia berharap jangan sampai persoalan ini membuat para pelaut marah.
"Karena pelaku pungli juga pelaut, pangkat kapten. Ini kok pelaut makan pelaut. Jangan sampai pelaut bawa kapal, jangkar dan dilempar ke kemenhub. Paling tidak semua pejabat yang bertanggung jawab masalah pungli ini mundur," pungkas Siswanto. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Catat! Mabes Polri Janji Libas Anggota yang Masih Main Pungli
BACA ARTIKEL LAINNYA... La Ode Ida: OTT Pungli Bukan Hal Luar Biasa
Redaktur : Tim Redaksi