KAHMI Sulsel: Sejak Dulu Azan jadi Bagian Keberagaman, Kok Sekarang Dipersoalkan?

Sabtu, 26 Februari 2022 – 05:34 WIB
KAHMI Sulsel menyayangkan pernyataan Menag Yaqut yang sekarang baru mempersoalkan suara azan, apalagi diduga menganologikan dengan gonggongan anjing. Foto: dok pribadi Muhammad Natsir

jpnn.com, MAKASSAR - Pengurus Korps Alumni HMI (KAHMI) Sulawesi Selatan menyayangkan pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang diduga menganologikan suara azan dengan gonggongan anjing.

Koordinator Presidium KAHMI Sulsel Muhammad Natsir menilai pernyataan Menag sangat mengusik umat Islam.

BACA JUGA: Menag Bicara Azan dan Gonggongan Anjing, MUI Kota Bekasi Angkat Bicara, Jleb!

"Sejak dulu azan itu telah menjadi bagian dari keragaman beragama di Indonesia," kata Natsir kepada JPNN.com, Jumat (25/2).

Karena itu, dia heran jika sekarang suara azan baru dipersoalkan.

BACA JUGA: Pernyataan Kapitra PDIP Sangat Keras: Menteri Agama yang Enggak Cerdas Harus Diganti

Natsir pun meminta kepada Menag untuk lebih konsen untuk pembangunan karakter dan harmonisasi umat beragama.

"Menag sebaiknya lebih konsen dalam pembangunan karakter dan harmonisasi secara kualitatif," ujarnya.

BACA JUGA: Begini Respons MUI Sulsel soal SE Menag 05 Tahun 2022, Intinya di Kalimat Terakhir

Menurut Natsir, dalam kasus ini menjadi pembelajaran penting bagi institusi resmi negara.

"Menag mesti lebih bijak dalam berucap dan melahirkan kebijakan yang menjamin harmonisasi kehidupan antara umat di negeri ini," terang dia.

KAHMI Sulsel mengingatkan dan menegaskan bahwa saat ini umat sedang sensitif dengan masalah ekonomi, politik dan perubahan sosial.

"Jangan sampai umat jadi sensitif terhadap isu agama dan menjadi energi negatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tegasnya. (mcr29/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : M Srahlin Rifaid

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler