Kaji-Karsa Masih Sama-Sama Berpeluang Menang

Mujani: Satu Persen Itu Angka Error

Kamis, 06 November 2008 – 09:35 WIB
SURABAYA - Ketatnya perolehan suara dalam pilgub Jatim putaran kedua langsung disikapi jajaran muspidaKemarin mereka menggelar rapat koordinasi di Gedung Negara Grahadi, Rabu (5/11)

BACA JUGA: PPP Siaga Amankan Kemenangan Kaji



Hasilnya, muspida meminta seluruh masyarakat menunggu hasil penghitungan resmi dari KPU Jatim
Muspida memastikan bakal mengawal proses penghitungan di lapangan agar tidak terjadi kecurangan.

"Kami berharap masyarakat tetap tenang

BACA JUGA: Pengamat Bilang, Pemilu 2009 Tak Berkualitas

Karena quick count tidak bisa dijadikan acuan dasar untuk menentukan siapa pemenang pilgub," kata Penjabat Gubernur Jatim Setia Purwaka setelah rakor muspida kemarin.

Dalam rapat itu seluruh jajaran muspida hadir
Selain penjabat gubernur, tampak Kapolda Irjen (Pol) Herman S

BACA JUGA: Politisi Indonesia Demam Obama

Sumawireja, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suwarno, Ketua DPRD Jatim Fathorrasjid, dan wakil dari Kejaksaan Tinggi Jatim dan Pengadilan Tinggi Jatim.

Muspida mengakui bahwa hasil quick count kerap menjadi acuan utama masyarakat untuk mengetahui pemenang pilkadaKarena itu, tingkat kepercayaan masyarakat pada hasil perhitungan cepat itu cukup tinggi"Tapi, yang perlu diingat, quick count bukan perhitungan resmiSelain itu, metode yang diambil juga samplingTidak seluruhnya," kata pria yang juga menjabat Irjen Depkominfo itu.

Setya juga mengakui, ketatnya perolehan suara yang diraih dua kandidat peserta pilgub putaran dua membuat suhu politik di Jatim sedikit memanasKemungkinan terjadi penggelembungan suara juga cukup tinggi.

Kapolda Jatim Irjen Herman SSumawiredja menjelaskan, jajaran muspida menginstruksikan agar seluruh penghitungan suara dilakukan bersama-samaBaik oleh KPU, desk pilkada, maupun aparat kepolisian

Proses pencatatan bersama itu dimulai di tingkat kecamatanPertimbangannya, sirkulasi surat suara di level inilah yang paling rawan dipermainkan"Makanya, seluruh aparat bersama pemda dan KPU akan melakukan penghitungan bersama di sana," kata Herman.

Sehari pascacoblosan kemarin, kekhawatiran terjadi perubahan data perolehan suara memang menyeruakItu pula yang dikhawatirkan kedua kandidat

Khofifah, misalnyaDia menegaskan bahwa potensi penggelembungan suara sudah cukup terlihat"Saya hanya minta semua berjalan normalJangan ada keberpihakan," katanya.

Hal senada diungkapkan cawagub Saifullah YusufDia juga khawatir bakal terjadi penggelembungan suara"Makanya, kami sudah minta seluruh tim untuk benar-benar mengawasi agar hal itu tidak terjadi," katanya

Sementara itu, Lembaga Survei Indonesia (LSI) kemarin memberikan keterangan pers secara khusus mengenai hasil penghitungan cepat pemilihan gubernur Jawa TimurDirektur LSI Saiful Mujani menyatakan, hasil penghitungan cepat pilgub Jatim secara ilmiah tidak bisa dijadikan dasar untuk memperkirakan pemenang.

LSI menghitung suara pasangan Kaji meraih 50,44 persen suaraSedangkan suara Karsa 49,56 persen''Selisihnya tidak riilItu masuk dalam kualifikasi errorTingkat error kami 1-2 persen,'' kata Mujani saat konferensi pers di Kantor LSI, Menteng, kemarin (5/11)

Menurut Mujani, pihaknya tidak berani menyatakan Kaji menang karena selisihnya sangat tipis, kurang dari satu persen''Jadi, Kaji bisa menang dan bisa kalahKarsa juga demikian, bisa menang dan bisa kalah,'' kata Mujani''Kalau ada yang meraih 51 persen, baru aman, bisa diyakini menang,'' sambungnya.

Mujani merasa perlu menjelaskan hal tersebut karena khawatir di Jatim ada pihak yang sudah merasa menang atau merasa kalahApalagi, pemberitaan di sejumlah media massa dan online menyebut seolah-olah dalam pilgub Jatim sudah ada pemenangnya''Padahal, tidak ada lembaga survei yang berani memastikan pemenangnya karena selisih suaranya sangat tipis,'' katanya.

Dengan posisi quick count yang imbang, menurut Mujani, semua kini bergantung pada hasil penghitungan manual yang dilakukan KPUItu tantangan tersendiri bagi KPU untuk menghitung secara akurat hasil suara dalam pilgub.

Sementara itu, KPUD kabupaten kota hingga kemarin masih terus melakukan penghitungan suaraDari penghitungan yang belum diketahui hasil pastinya itu, persaingan dua kandidat yang super ketat, tergambar dengan jelas.

Di Banyuwangi, hingga kemarin sore, Kaji memperoleh 333, 293 suara (50, persen), sedangkan Karsa meraih 328.630 suara (49, 65 persen)Jumlah suara yang sudah masuk ke KPUD Banyuwangi sebanyak 661.869 suaraSuara itu didapat dari tabulasi 24 kecamatan.(ris/tom/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Superketat, Pilgub Jatim Putaran Dua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler