Pengamat Bilang, Pemilu 2009 Tak Berkualitas

Berpotensi Jadi Titik Balik Perjalanan Demokrasi

Rabu, 05 November 2008 – 15:31 WIB
JAKARTA - Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Boni Hargent, mengingatkan Pemilu 2009 tidak berkualitas dan berpotensi menjadi titik balik proses perjalanan demokrasi di Indonesia.

"Indikasi kearah tersebut ditandai dengan beberapa hal antara lain, legalitasnya dibuat syarat dengan kepentingan partai politik, para calon anggota legislatifnya tak ada yang baru dan menjamurnya para kader karbitan," kata Boni, dalam acara Dialog Kenegaraan bertema "Persaingan Menuju Senayan" di gelar DPD-RI Jakarta, Rabu (5/11).

Selain Boni, juga tampil sebagai pembicara Rieke Dyah Pitaloka (caleg DPR dari PDI-P), Tantowi Yahya (caleg DPR dari Partai Golkar) dan Sri Kadarwati (anggota DPD dari Kalimantan Barat).

Ditegaskan Boni Hargent, dari sisi pendekatan psikologi komunikasi, sesungguhnya masyarakat sudah bosan melihat wajah-wajah para anggota caleg yang tidak pernah berubah.

"Yang lebih mengkuatirkan kita, para kader partai politik karena sesuatu hal tidak lagi dicalegkan oleh partainya beramai-ramai hijrah mencalonkan diri sebagai anggota DPDKita tahu, memang tidak ada undang-undang yang dilanggar

BACA JUGA: Politisi Indonesia Demam Obama

Yang ingin kita tanyakan, urat malunya pada kemana?" kata Boni.

Dia juga menggugat parpol peserta pemilu yang hingga kini tidak kunjung memiliki sensifitas sosial yang memadai dan berkemampuan dalam merumuskan berbagai masalah bangsa ke depan
Yang ada dalam benak parpol itu hanya berebut kekuasaan dalam pemilu dan pilkada, ujar Boni.

"Kita jangan terlalu berharap akan terjadi sebuah perubahan yang diusung oleh parpol, sepanjang parpol tersebut hanya memikirkan kepentingan politik dan kekuasaannya masing-masing," kata Boni

BACA JUGA: Superketat, Pilgub Jatim Putaran Dua

BACA JUGA: PDIP Siapkan Koalisi Antar Tokoh

(Fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Para Tokoh bakal Capres Kecewa UU Pilpres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler