Kaji Pelaksanaan Ujian Mandiri

Rabu, 19 Januari 2011 – 06:41 WIB

JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional MNuh tidak bisa menutup mata

BACA JUGA: 2012, SD dan SMP Bebas Pungutan Pendidikan

Ia mengatakan jika selama ini perguruan tinggi negeri (PTN), mengumpulkan pundit-pundi keuangan dari penerimaan mahasiswa baru melalui jalur seleksi mandiri
Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) mengkaji kebijakan penghapusan seleksi mandiri untuk tahun depan.

Pelaksanaan ujian mandiri yang digelar PTN menurut Nuh memperkecil akses belajar bagi mahasiswa dari golongan miskin

BACA JUGA: Mendiknas Tolak Ide Tambah Jam Pelajaran Agama

Sebab, tidak bisa dipungkiri jika melalui ujian mandiri, tarikan biaya pendidikan jauh lebih tinggi
Biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh mahasiswa yang masuk melalui seleksi mandiri, di atas biaya pendidikan mahasiswa yang masuk lewat jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPT).

Kemendiknas, tidak bisa serta merta langsung pelaksanaan ujian mandiri

BACA JUGA: Program Kemdiknas Hanya Buang-buang Dana

Untuk itu pemerintah melakukan pembatasan-pembatasan tertentuNuh mengatakan, tahun ini ada dua kebijakan untuk pelaksanaan ujian mandiriPertama, ujian mandiri harus digelar setelah pengumuman ujian SNMPTN 2011Kemendiknas menetapkan ujian SNMPTN 2011 digelar pada 1-2 JuniSementara pengumuman hasilnya pada 30 Juni.

Cara kedua untuk menekan kemanjaan PTN menikmati aliran duit dari mahasiswa hasil seleksi mandiri, Kemendiknas menetapkan kuota mahasiswa yang masuk lewat jalur seleksi khusus 40 persenSementara kuota mahasiswa lewat jalur SNMPTN 2011 60 persen"Kebijakan ini bisa memperluas akses," terang mantan menteri Informasi dan Komunikasi itu.

Nuh menerangkan, kedepan PTN tidak bisa meningkatkan pendapatan keuangannya dengan jalan menaikkan tarif SPP kepada mahasiswa jalur seleksi mandiriSebaliknya, menteri kelahiran Surabaya itu mengatakan PTN harus bisa meningkatkan kerjasama penelitian dengan pemerintah daerah atau perusahaan daerahNuh mengatakan, akan memberikan intensif kepada kampus yang bisa lebih mandiri mencari uang lewat kerjasama itu"Jika menggenjot dari SPP tinggi, tidak ada usahanya," terang Nuh.

Dia menjelaskan, jika dua sistem yang sudah dicanangkan itu berjalan, tidak menutup kemungkinan beberapa PTN tidak akan menggunakan jalur seleksi mandiriPasalnya, hanya bisa menyaring calon mahasiswa tidak sampai separuh kuotaPTN, kata Nuh, bisa saja tidak mau repot menggelar ujian seleksi mandiriApalagi, tambah dia, pelaksanaan ujian itu juga butuh biaya tidak sedikit.

Sebaliknya, jika dua sistem tersebut tidak dijalankan, pelaksanaan seleksi mandiri akan dikaji ulangPengkajian ulang ini bisa berujung pada penghapusan ujian mandiriNamun, Nuh masih memetakan seberapa besar tingkat kepatuhan PTN menjalanan SNMPTN 2011 ini"Dilihat dulu, baru diputuskan kebijakan selanjutnya," pungkas mantan rektor ITS tersebut.

Direktur Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendiknas Djoko Santoso menerangkan, pihaknya tidak mau berandai-andai terhadap tingkat kepatuhan PTN"Yang jelas saya sudah mengeluarkan peringatan keras," kata diaDia tetap menunggu pelaksanaan SNMPTN 2011 sebelum menentukan sikap lebih lanjut.

Djoko menjelaskan, dengan peringatan keras tersebut diharapkan PTN benar-benar mematuhi aturan penerimaan mahasiswa baru yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Pemendiknas) Nomor 34 Tahun 2010 tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi yang Diselenggarakan Pemerintah(wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 25 Persen Soal Unas SD Ditetapkan BSNP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler