jpnn.com - jpnn.com - Rizal Nani, siswa kelas 9 SMP, dan adiknya Idris Nani, setiap hari membantu orang tuanya menjual ikan berkeliling kampung setelah pulang sekolah.
MUH ALFARISI ALI - TELAGA JAYA
BACA JUGA: Herry Kiswanto Cerita soal Gol-gol Ngawur Itu
Sore hari di sekitar Danau Limboto, Telaga Jaya, Gorontalo, mulai berlalu lalang para penjual ikan. Ada penjual yang mengendarai sepeda motor, ada pula yang menggunakan sepeda dengan dua buah keranjang di sampingnya.
Mereka mendatangi setiap pelanggan yang sudah menunggu di teras rumahnya masing-masing.
BACA JUGA: Pulang Sekolah, Kakak Adik Ini Langsung Menambang Pasir
Namun ada satu pemandangan yang cukup menarik perhatian. Terdapat dua orang penjual ikan yang masih anak-anak, berboncengan di sepeda.
Mereka menjual ikan jenis mujair yang digantung di setang sepeda. Saat itu mereka menghampiri seorang ibu yang memanggil mereka. "Mo ba bili barapa ti ibu?," tanya mereka.
BACA JUGA: Iwan Fals: Hebat! Kebanyakan Makan Bawang Dayak ya?
Dengan sigap kedua anak itu langsung melayani ibu tersebut yang hendak membeli seikat ikan mujair yang terdiri dari 7 ekor, dengan harga Rp 5.000.
Kedua anak ini mengaku, hal tersebut sudah menjadi rutinitas mereka setiap hari setelah pulang sekolah. "Jam 3 torang mulai ba jual keliling kampung," kata Rizal.
Ikan-ikan yang mereka jual adalah hasil tangkapan dari Iwan Nani yang tidak lain merupakan ayah kandung mereka yang berprofesi sebagai nelayan di Danau Limboto.
"Tiap pagi ti papa ba tangkap ikan pake buili (jaring ikan, red), baru malam kalo tida ujan kadang juga mo pigi lagi ba tangkap ikan nae perahu," tutur Idris.
Dari menjual ikan ini, setiap harinya kedua kakak beradik asal Desa Buhu, Telaga Jaya ini bisa membawa pulang uang mulai dari Rp 100 Ribu hingga RP 150 Ribu, tergantung dari jumlah ikan yang laku terjual.
"Tiap hari ikan yang jaga bawa untuk mo jual antara 10 sampe 40 ikat, satu ikat itu ada 7 ekor, torang jual 5 ribu rupiah, kadang mo abis kadang juga ta sisa," tambah Rizal. ***
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aa Gatot Curhat tentang Anaknya yang Tertahan di RS
Redaktur & Reporter : Soetomo