jpnn.com, TOKYO - Peraih medali emas cabang bulu tangkis nomor tunggal putra Asian Games 2018 Jonatan Christie, bertekad menjadi yang terbaik di Olimpiade Tokyo 2020.
Jojo - panggilan karibnya- bakal mendedikasikan penampilannya di Tokyo 2020 ini untuk mendiang kakaknya Ivan Christie yang meninggal karena Covid-19.
BACA JUGA: Eko Yuli Irawan Sumbang Perak Pertama Bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020
"Ini (penampilan di Tokyo 2020) untuknya dan saya ingin melakukan yang terbaik untuknya," kata Jojo kepada Olympic Information Service, di Musashino Forest Sport Plaza, Sabtu (24/7).
Kemarin, Jojo meraih kemenangan pada laga pertamanya di penyisihan Grup G.
BACA JUGA: Eko Yuli Irawan: 4 Kali Tampil di Olimpiade, 4 Medali Didapat
Jojo mengalahkan wakil Refugee Olympic Team Aram Mahmoud (peringkat 172 dunia) dengan straight game. Jojo yang merupakan unggulan ke-7 Tokyo 2020 itu menang 21-8, 21-14.
Pemain kelahiran Jakarta berusia 23 tahun itu berbagi cerita usai menang atas Mahmoud.
BACA JUGA: Selamat, Jonatan Christie Taklukkan Aram Mahmoud
Saat itu, Januari, Jojo sedang mengikuti Asian Leg di Bangkok. Dia menerima kabar bahwa Ivan tertulari Covid-19 di rumahnya di Jakarta.
"Setelah saya kembali dari Thailand, ibu saya menjelaskan bahwa 'dia (Ivan) sudah sakit'," kata Jojo.
Di tengah kondisi Ivan yang semakin memburuk, Jojo masih harus menjalani karantina wajib di Jakarta sebelum dia bisa kembali ke rumah.
Saat itu Jojo langsung melupakan semua misi Olimpiade pertamanya. Dia mengambil peran mengurus keluarganya.
"Ibu dan ayah saya sakit pada saat yang sama, tetapi di rumah sakit yang berbeda,” kata Jojo.
"Saya pergi ke rumah sakit tempat ayah dan ibu saya. Malam hari ke rumah sakit saudara laki-laki saya. Waktu saya untuk mereka," imbuhnya.
Tragis, Ivan tidak pernah pulih dari Covid-19 dan meninggalkan Jojo dengan keputusan yang menyakitkan, apakah akan memberi tahu orang tuanya yang masih sakit tentang kematian kakaknya?
"Setelah saudara laki-laki saya meninggal (Februari), saya belum memberi tahu ibu dan ayah saya selama satu minggu,” ujar Jojo.
“Saya menyimpannya sendiri. Setelah ayah dan ibu saya baik, baru saya memberi tahu mereka. Tentu saja, mereka menangis," imbuh Jojo.
Saat ini, di Tokyo 2020, Jojo selalu terhubung dengan kedua orang tuanya di Indonesia.
"Ibu dan ayah saya baik sekarang. Saya tetap terhubung dengan mereka. Mereka senang melihat saya bisa tampil di Olimpiade," ucap Jojo.
Jojo masih harus melakoni ujian terakhir di Grup G, yakni melawan wakil Singapura Loh Kean Yew.
Andai menang, Jojo berhak atas status juara grup dan akan berhadapan dengan pemenang Grup H (kemungkinan Shi Yu Qi/China) di 16 Besar. (olympicsbwfbadminton/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Adek