Kalah Main Futsal, Guru Dipukuli Siswa

Sabtu, 27 September 2014 – 17:31 WIB

jpnn.com - BATAM - Gara-gara kalah main futsal, diduga siswa SMK Negeri I Batam memukul guru dan siswa SMA Maritim, dalam pertandingan Turnamen Futsal Wali Kota Cup, di Lapangan Ikan Daun, Batamcenter, Jumat (26/9) sore. Bahkan, akibat peristiwa tersebut, terjadi tawuran antara kedua sekolah tersebut.

Tak sampai disitu. Kepala Sekolah SMK Negeri I Batam, Lea Lindrawijaya Suroso. S.Pd, malam tadi menyampaikan, siswa-siswa yang diduga dari SMA Maritim menyerang SMK I. Akibatnya, kaca-kaca gedung sekolah pecah dan mereka juga merusak mobil yang berada di depan sekolah.

BACA JUGA: Dalam Dua Minggu, 19 Anak Kepri Disodomi

”Tadi (malam tadi, red) guru yang tinggal di dekat sekolah melapor ke saya, kalau ada sekitar 30 anak yang mencoba menghancurkan sekolah kami,” tuturnya, seperti dilansir Batam Pos (JPNN Grup) Sabtu (27/9).

Lea mengatakan, guru SMK Negeri I itu mencoba menghalang-halangi para siswa tersebut, namun mereka tetap menyerang. Sehingga dia memilih untuk mundur.
”Kami sudah melaporkan ke pihak berwajib atas peristiwa yang menimpa sekolah kami,” tukasnya.

BACA JUGA: Jambret Ibu Muda, Babak Belur Dimassa

Sementara itu, kericuhan antara siswa dari dua sekolah tersebut, dipicu pemukulan terhadap salah satu guru SMA Maritim oleh siswa SMK Negeri I Batam. Guru SMA Maritim mencoba melerai siswanya yang bertikai dengan siswa SMK Negeri I yang bertikai usai saling ejek setelah pertandingan.

”SMK I memukuli guru kami, sehingga membuat kami emosi bang,” kata salah satu siswa SMA Maritim kepada Batam Pos, sore kemarin.

BACA JUGA: Dua ABG Disergap Saat Teler Sabu

Dia menceritakannya, kedua sekolah ini sama-sama mengikuti turnamen futsal Wali Kota Cup. Antara kedua sekolah saling ejek ketika mereka bertanding. Siswa SMK I yang tidak terima kekalahan mereka, memancing emosi siswa SMA Maritim dengan mengejek dan melempari botol air mineral. ”Namun bu dan pak guru kami mencoba melerai, tapi malah dipukuli oleh mereka (siswa SMK I, red),” ungkapnya.

Sementara itu, guru SMK Maritim korban pemukulan yang menolak namanya disebutkan, mengungkapkan kalau dia awalnya berusaha mendinginkan suasana. Namun malah menjadi korban pemukulan. ”Setelah dipukul, terjadilah saling lempar batu. Tapi untung polisi cepat datang,” tuturnya.

Ia mengungkapkan kalau siswanya bisa dikendalikan dan bisa dia atur, namun siswa SMK I sama sekali tidak bisa diatur. ”Tadi saya sudah minta pulang semua siswa saya,” ujarnya.

Dari pantauan Batam Pos di lokasi ada sekitar puluhan siswa yang ikut dalam tawuran tersebut. Beruntung tawuran antara dua sekolah itu cepat ditangani setelah polisi lalu lintas datang untuk membubarkan mereka.

”Kalau ada siswa saya yang masih berkumpul, angkut saja mereka pak,” ujar salah satu guru SMA Maritim kepada polisi.

Kepala Sekolah SMK Negeri I Batam, Lea menambahkan, dari informasi yang didapat dari guru-guru di lapangan bahwa yang memulai pertengkaran tersebut adalah anak SMA Maritim. ”Menurut guru-guru saat di lapangan, yang memukul pertama kali itu adalah dari alumni SMA Maritim,” ungkap Lea.

Akibat pemukulan itu, oleh alumni inilah memancing emosi siswa SMK I. Lebih lanjut ia mengatakan kalau kejadiannya sudah begitu komplek, sehingga sangat susah dilerai. Di pihak SMK I juga ada korban, dimana satu orang siswa ditusuk pisau.

”Siswa kami ada yang terluka, saat ini sedang diobati oleh guru. Dan kami sedang mencoba kontak dengan guru SMA Maritim untuk memecahkan masalah ini,” tutupnya. (cr3)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Modifikasi Truk, Timbun Solar Bersubsidi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler