Kalau Pak Buwas Cocoknya Jadi Menteri Apa Ya?

Sabtu, 18 Mei 2019 – 23:45 WIB
Budi Waseso. Foto: Miftahulhayat/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Isu reshuffle kabinet menguat oleh Presiden Joko Widodo pascalebaran 2019 ini. Sejumlah nama digadang-gadang cocok untuk masuk kabinet. Tak terkecuali Direktur Utama Bulog Budi Waseso alias Buwas. Anggota DPR dan pengamat pun menakar peluang Buwas jika menjadi menteri.

Pengamat politik UPH Emrus Sihombing menilai Buwas sangat berpotensi duduk di Kementerian Pertanian. Buwas, kata dia, mampu membuktikan roadmap-nya menghentikan impor produk pangan.

BACA JUGA: Buwas: Bawang Putih Aman, Sudah Ditangani Pak Mentan

"Misalnya, produksi beras Bisa digenjot. sampai triwulan keempat bisa setop. Kalau disajikan bagus, bisa saja Jokowi mempertimbangkan jabatan itu untuk Buwas," kata Emrus saat dihubungi, Sabtu (19/5).

Baca: Hendropriyono Siap Pinjamkan Ratusan Anjing Terlatih Bantu Pengamanan 22 Mei

BACA JUGA: Budi Waseso: Tidak Boleh Impor Pangan, Tetapi Ekspor

Emrus melanjutkan, roadmap jelas, disajikan ke publik biar dikaji bersama agar masyarakat juga menilai layak atau tidak. Menurut dia, Buwas sudah menyajikan roadmap di bidang pertanian.

"Katakanlah dua tahun kita setop impor bawang putih, gandum setop impor karena produksi bagus," katanya.

BACA JUGA: Strategi Bulog Serap Kedelai Petani Jatim

Meski begitu, Emrus mengingatkan reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPR Fraksi PDIP Ono Surono mengatakan, sejauh ini kinerja Mentan Amran Sulaiman sudah cukup baik terkait pasokan jelang lebaran seperti daging dan beras. Namun, yang menjadi kendala adalah bawang putih.

"Bawang putih memang kami cenderung melihat ada gebrakan dalam beberapa bidang selama kurun waktu hampir lima tahun. Tinggal ke depan bagaimana kami lebih fokus peningkatan produksi," kata Ini.

Baca: KPU Sahkan Rekapitulasi Suara Pilpres 2019 di 29 Provinsi, Ini Data Lengkapnya

Ono pun menilai langkah Buwas yang menolak impor. Menurutnya, dengan bawang putih 97 persen impor, berarti produksi lokal memang tidak ada.

"Bukan hanya sekadar menolak impor tetapi bagaimana mendorong petani kita menanam bawang putih," kata dia.

Ono melanjutkan, pada saat petani sudah menanam, misalnya sudah memenuhi kebutuhan nasional barulah Buwas tepat menolak impor. Pada saat kebijakan bawang putih itu ditetapkan bagaimana mendorong petani menanam, perusahaan punya tanggung jawab untuk membeli hasil panen dari petani. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPRD OKUT Minta Buwas Periksa Beras Busuk di Gudang Bulog


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler