jpnn.com, SURAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta menemukan banyaknya Industri Mikro, Kecil dan Menengah (IMKM) yang masih membuang limbah cair tanpa diolah ke sungai termasuk di Kali Jenes, Solo.
Pantauan JPNN.com pada, Selasa (7/12) siang, terlihat aliran air sungai berwarna hitam di Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.
Kepala DLH Kota Surakarta Gatot Sutanto mengatakan akan terus mendata dan memfasilitasi penyediaan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Komunal untuk pengelola IMKM.
"Kami telah melakukan susur sungai baik di Sungai Perkotaan seperti Kali Jenes, Kali Premulung, dan sebagainya maupun di sepanjang aliran Sungai Bengawan beberapa waktu lalu," ungkapnya Selasa (7/12) siang.
Menurutnya, ada sejumlah zat pewarna tekstil yang langsung dibuang di sungai tanpa melalui proses pengolahan limbah sehingga membuat air sungai berwarna dan berbau.
"Banyak IMKM pemilik usaha sablon, printing, dan sejenisnya belum mempunyai IPAL. Limbahnya itu langsung masuk ke saluran pembuangan (dirainase) di lingkungan mereka dan akhirnya masuk ke aliran sungai," kata dia
Gatot mengakui pengelolaan limbah yang kurang baik ini berasal dari IMKM warga mengingat industri yang lebih besar notabene lebih mudah diawasi.
BACA JUGA: Kasus Pencemaran Sungai Bengawan Solo, Polisi Jerat 2 Tersangka Pembuang Limbah Alkokol
Selain itu, dinas lebih mudah menegakkan aturan apabila ada pelanggaran yang dilakukan industri besar.
"Memang perlu pembinaan dan bantuan dari Pemerintah dalam pengadaan IPAL Industri Komunalnya," terang Gatot.
Meski demikian, ada sejumlah persoalan dalam konteks peyediaan IPAL komunal ini. Gatot menuturkan selain karena biaya yang diperlukan mencapai ratusan juta, terkadang juga terkendala lokasi.
"Tantangannya adalah IMKM ini biasanya tidak menetap di sebuah lokasi karena statusnya hanya mengontrak. Belum lagi IMKM itu tidak selalu ajek dalam operasionalnya jadi data harus dimatangkan. Kami harap tahun depan kami sudah ada data pastinya," lanjutnya.
Terpisah, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming membenarkan bahwa Kali Jenes berubah menjadi merah pada beberapa hari lalu.
Dia mengaku telah menerima laporan pencemaran sungai tersebut dan akan memfasilitasi dengan pembuatan IPAL Komunal untuk pengelolaan limbah cair tersebut.
"Airnya jadi merah ya kemarin. Nanti harus disediakan IPAL, kalau masih nggak mau ya kami kasih teguran," pungkasnya Gibran. (mcr21/jpnn)
BACA JUGA: Mas Gibran Mendadak ke Pasar Legi, Menemukan Tembok Gempil-gempil
BACA JUGA: Namanya Masuk Bursa Capres 2024, Gibran bin Jokowi Bilang Begini, Simak Â
Redaktur : Natalia
Reporter : Romensy Augustino