Kalla Mungkin Diajak Gabung Ciganjur II

Senin, 02 Maret 2009 – 09:11 WIB
JAKARTA - Pertemuan Ciganjur jilid II membuka peluang masuknya tokoh lain di luar empat aktor utamaKesempatan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla yang telah menyatakan siap maju sendiri sebagai capres untuk diundang dalam pertemuan tersebut juga sangat terbuka.
 
"Bisa jadi kami akan mengajak JK ikut serta

BACA JUGA: Bang Yos Temui Caleg Parpol Pendukung

Itu sangat terbuka," ujar politikus asal PAN, Drajad Wibowo, di Jakarta Minggu (1/3)
Anggota Komisi XI DPR tersebut merupakan wakil Amien Rais dalam pembicaraan awal rencana menghidupkan lagi pertemuan yang diselenggarakan pada 1998, awal reformasi, tersebut.
 
Selain Drajad yang mewakili Amien dalam penyusunan konsep awal, ada nama Sukardi Rinakit yang mewakili Sri Sultan, Pramono Anung untuk Megawati, dan Yenny Wahid sebagai wakil Gus Dur

BACA JUGA: Akbar Optimistis Singkirkan Kalla

Kamis lalu (26/2), suami Megawati, Taufik Kiemas telah menemui Gus Dur
Tujuannya, lebih meyakinkan mantan presiden RI tersebut

BACA JUGA: Wiranto Galang Kekuatan di Basis SBY

Sebab, Gus Dur masih ragu akan efektivitas pertemuan itu.
 
Menurut Drajad, tokoh-tokoh di luar Gus Dur, Megawati, Amien, dan Sri Sultan mungkin dilibatkanItu semua bergantung perkembangan politik"Akan bisa jadi pertemuan Ciganjur plus lah," tambahnya.
 
Apakah pertemuan tersebut akan diarahkan untuk menghadang SBY" Drajad menuturkan, pertemuan Ciganjur jilid II tak didesain ke arah sanaTapi, saat ditanya soal kemungkinan diajaknya SBY dalam pertemuan itu atau tidak, dia menyatakan bahwa kemungkinan tersebut kecil"Sepertinya sih nggakSebab, untuk pertemuan ini, salah satu inisiatornya kan PDI PerjuanganNggak tahu kalau mereka tiba-tiba mau," ucapnya sambil tertawa lepas. 
 
Drajad tak menutup kemungkinan bahwa pembicaraan dalam pertemuan tokoh-tokoh nasional itu akan mengarah pada pembentukan koalisi politikMeski pertemuan awal dirancang untuk merumuskan visi ekonomi Indonesia yang dinilai telah melenceng dari UUD 1945, menurut dia, perkembangan politik tidak menutup kemungkinan tersebut"Kalau visi sudah sama, koalisi politik taktis bukan barang anehTapi, biar itu mengalir alamiah," tegasnya
 
Secara terpisah, pengamat politik Fachry Aly juga meragukan efektivitas pertemuan Ciganjur jilid IIDampak politiknya tidak akan sehebat 1998"Setting politiknya sangat berbeda, sekarang hanya menjadi panggung politik," tuturnya.      
 
Dia mengungkapkan, Ciganjur I memiliki dampak luar biasa karena didukung kondisi pemerintahan yang sangat rapuh saat itu"Nah, itu yang beda sekali dengan sekarangSaya ragu apakah tokoh-tokoh tersebut bisa satu sikap untuk kepentingan politik praktis, misalnya pencalonan presiden," ucapnya menganalisis(dyn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tere : Saya Tak Hanya Modal Artis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler