jpnn.com - JAKARTA - Menjadi oposisi terhadap pemerintah, diawal perjuangan partai peserta pemilu bukan merupakan cita-cita partaiBila itu terjadi (oposisi) artinya merupakan bagian dari 'kecelakaan' (kekalahan)
BACA JUGA: Megawati: Golput Tindakan Egois
Demikian, dikatakan Wapres Jusuf Kalla (JK), dalam sambutannya ketika menutup acara rakornis bendahara angkatan 4 DPP Partai Golkar, di Hotel Menara Peninsula Jalan S Parman Jakarta, Selasa malam (17/6)”Kita semua bangsa ini mempunyai cita-cita kebangsaan
BACA JUGA: Harta Helmy Yahya Rp 8 M
Cita-cita kebangsaan itu tentu ujung-ujungnya kesejahteraaan, kemakmuran, dan kemajuan kita semuaBACA JUGA: Golkar-PPP Rebutan Syamsul
Nah, pemerintahan yang baik itu secara demokratis disusun dari pilihan-pilihan rakyat, pilihan-pilihan rakyat itu tentu kita ketahui semua melalui pemiluJadi, pemilu itu adalah jalan cita-cita kebangsaan,” beber Kalla.Itulah sebabnya, kata pria yang juga biasa disapa JK tersebut, persoalan bangsa ini merupakan permasalahan bersama”Itu semua masalah kita, apakah menuju kemakmuran, apakah persatuan, itu sangat tergantung hasil pemiluBicara tentang kebijakan pemerintah, itu sangat tergantung hasil pemilu, bicara tentang kemajuan daerah juga ditentukan oleh hasil pemiluNah, bicara tentang apa pun ke depan tergantung bagaimana kebijaksaan kita memerintah, kebijaksaan memerintah tergantung kepada siapa yang memerintah, siapa yang memerintah tergantung kepada siapa yang menang pemiluItu faktornya,” tukasnya
Kemudian, terang pria yang juga ketua umum DPP Partai Golkar tersebut, untuk menjadi pemenang pemilu tentu ada faktor lain, yakni partai harus kuat”Kita mempunyai program yang oleh masyarakat dianggap harapan yang dapat dipenuhiKalau kita ingin maju pertumbuhan 7, 8, 9 persen, itu adalah program yang harus dipahami dan disetujui oleh masyarakatKita harus mempunyai calon-calon yang baik, yang dipercaya masyarakatKita mempunyai struktur yang baik dalam suatu partaiTapi karena bangsa kita sangat besar, maka tentu semua ini bisa bergerak kalau kita mempunyai sistem organisasi yang baik,” papar dia.
Sekali lagi, terang JK, dia ingin menekankan bahwa tidak ada satu pun partai yang bercita-cita menjadi oposisi”Tidak ada yang bercita-cita jadi oposisiSemua partai itu bercita-cita menjadi pemerintahTidak ada cita-citanya hanya terus-terusan untuk melawan pemerintah, untuk melawan bupati, tidak ada 'kanSemuanya ingin jadi bupati, ingin jadi gubernur, ingin jadi presidenTidak ada 'kan yang bercita-cita bikin partai untuk melawan presiden atau gubernurItu tidak ada, hanya karena kecelakaan maka kita melawan, itu biasanya 'kan.., tapi hanya kalau kalah 'kan,” cetus JK disambut gelak tawa dan tepuk tangan ratusan undangan bidang bendahara Partai Golkar dari berbagai daerah di tanah air
Menurut JK, tren menarik simpati masyarakat untuk memenangkan pemilu ke depan, tak lagi seperti zaman orde lama dan orde baru”Pemilu itu bukan lagi hanya rapat umum, konvoi motor, pasang bendera kiri dan kanan, itu tetap penting tapi tidak lagi menentukan mutlakMalah sekarang boleh jadi orang ssudah jenuh terlalu banyak rapat umum, dangdutan, walaupun itu tetap penting untuk ramai-ramai, tapi bukan pokokTerpenting, yang akan datang ialah penghargaan, harapan, dan kemampuan partai untuk menjalankan cita-cita, berarti butuh kecerdasan, kemampuan memimpin, partai yang bersih, partai yang tidak KKN, partai yang ramah dengan masyarakatItulah nanti partai yang akan memenangkan, bukan yang pintar teriak-teriak lagi,” papar dia
Namun, lanjut Kalla, bila gaya lama yang teriak-teriak ternyata tetap memenangkan pemilu, akan ada strategi lain”Kalau itu (teriak-teriak) yang menang, maka kita akan membeli soundsystem yang banyak agar suara kita paling besar, itu bila kita punya semuanya tapi harapan itu tidak dipilih orangHanya saja saya tetap berkeyakinan, semua itu menjadi mungkin kalau partai ini mempunyai kemampuan untuk mengelola dan (kadernya) tidak mendapat sanksi bila salah, tapi jangan bikin kesalahanNamun kita tidak bicara kesalahan melainkan bicara kegiatan yang banyak.”
Selain itu, terang Kalla, kader partai juga harus efesien dan tidak mewah-mewah”Karena sekarang orang melihat partai dari kualitasBegitu juga di banyak negara, partai dilihat karena kualitasBagaimana orang bisa melihat kualitas itu, karena teknologi, ada tivi, radio, koran, sms, itu mudah sekali menggerakkan orangTokoh-tokoh masyarakat tetap penting tapi tidak menentukan seperti zaman duluItulah harapan saya kepada anda semua.”
Kalla juga berpesan kepada seluruh kadernya agar mempelajari semua perkembangan zaman dengan tekun”Termasuk mempelajari semua aturan partai, juga menjelaskan sebaik-baiknya (tentang keuangan) agar kita mempunyai sumber dana yang cukup baik, yang halal dan sah untuk mendukung kegiatan partai 10 bulan dari sekarangIni sudah bulan Juni 2008, pemilu bulan April 2009Ingat, semua orang punya keterbasan, tapi orang sekarang lebih suka kesederhanaan daripada kemewahanBila kita bermewah-mewah orang sudah tanya darimana dapat duitnyaItulah ciri (kesederhanaan) yang harus dibuat oleh saudara-saudara sekalian, mudah-mudahan berhasil,” tutup Kalla.(gus/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah 33 Incumbent Mundur
Redaktur : Tim Redaksi