BACA JUGA: HMI Bangga Kalla Jadi Capres
Hal itu diungkapkan Pram saat tampil sebagai pembicara di markas DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Selatan
Menurut Pram, masyarakat kini terbelah menjadi dua kelompok besar
BACA JUGA: Ditolak MK, 22 Partai Baru Ancam Demo
Yakni, mereka yang puas dengan kondisi saat ini dan mereka yang kecewaMereka yang puas, kata Pram, terbagi dalam dua pilihan capres, yakni SBY dan Kalla
BACA JUGA: Golkar Cerai dengan Demokrat
Sedangkan mereka yang kecewa hanya punya satu pilihan"Dan itu adalah ibu Mega," ujarnyaKarena itu, dia optimistis Megawati memenangi pilpres kali iniSebab, pihaknya diuntungkan oleh pencalonan Kalla yang membuat pemilih pro pemerintah terbagi.
Namun, kubu Golkar menepis jalan pikiran PramMenurut Burhanuddin, Golkar sangat mudah berkoalisiPartai beringin, katanya, laksana maduIa didambakan partai mana pun"Bagi Golkar, sangat mudah mengajak PPP, PKS, dan partai-partai lain untuk bergabungKalau PDIP, jelas sulit," katanya
Presiden PKS Tifatul Sembiring mengakui, berkoalisi dengan Partai Golkar cukup menggiurkanNamun, pihaknya belum bisa memastikan dukungan terhadap blok J (Jusuf Kalla) selama kepastian tersebut belum ada"Kita jadinya belum bisa melakukan perhitungan kalau belum ada kepastian," jelasnya.
Belum mantapnya PKS karena mereka menilai suara beringin masih terbelah dalam pencapresan"Kami masih menganggap ada dua suara di GolkarAda yang menginginkan JK capres, ada yang tetap menjadi cawapres dengan SBY," katanya.
Menanggapi itu, Burhanuddin mengatakan, blok J muncul karena ada persoalan yang tidak bisa dijembatani SBY-KallaTantangan yang dihadapi masyarakat, kata Burhanuddin, semakin sulit"Pemerintahan sekarang tidak sesuai dengan harapan masyarakatKita butuh pemimpin yang cepat bertindak dan kepemimpinan yang kuat," ujarnya.
Pernyataan tersebut cukup mengejutkanBiasanya, pengurus Partai Golkar cenderung bermain aman apabila berkomentar mengenai duet SBY-KallaNamun, Burhanuddin dengan jelas mengatakan bahwa pemerintahan saat ini dinilai lamban.
Lantas, apakah Kalla akan benar-benar menjadi capres? Kata Burhanuddin, the show must go onKomitmen Kalla, kata dia, tak bisa ditarik kembaliApalagi, dukungan dari DPD terus mengalir"Setelah dari Sulawesi Utara kemarin, dukungan juga datang dari NTB," jelasnya.
Komitmen Kalla, kata Burhanuddin, tidak main-mainDari pembicaraan dengan fungsionaris DPD dia melihat kesungguhan Kalla menjadi capres"77 dapil kita survei, still going strong," katanya
Tifatul mengatakan, komitmen Kalla tak cukupYang dibutuhkan PKS adalah kepastian dukungan dari mesin politik"Harus ada kepastian dukungan secara organisasiKalau itu ada, berarti capres yang diusung benar-benar diperjuangkan oleh semua aktivis Partai Golkar," katanya.
Tifatul tak ingin apa yang terjadi pada Pemilu 2004 terulangSaat itu hasil konvensi Partai Golkar memutuskan Wiranto-Solahuddin Wahid sebagai pasangan capresNamun, kader Golkar justru beralih ke duet SBY-Kalla
Bagaimana tanggapan kubu Partai Demokrat? Syarief Hasan mengatakan, pihaknya tak bisa menghalangi keinginan Partai Golkar untuk mencalonkan KallaDemokrat sendiri masih optimistis partainya mendapat hasil signifikan"Pak SBY masih menjadi pemimpin yang diinginkan rakyat, seperti pada 2004 lalu," ujarnya.
Secara terpisah, pengamat politik dari Universitas Indonesia Andrinof AChaniago menilai, pada dasarnya PKS siap berkoalisi dengan siapa punSebab, massa PKS yang sangat solid akan selalu tunduk pada intruksi elitenya.
"Analoginya, pimpinan di struktur PKS itu seperti imamAnggotanya adalah makmumJadi, kalau pimpinannya mengarah ke kiri, mereka ikut ke kiriKalau dibuang ke tengah, ya semua ikut ke tengah," kata Andrinof
Bagaimana pernyataan Ketua DPP PKS Bidang Politik Mahfudz Siddiq bahwa secara ideologi, PKS lebih cocok berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Golkar daripada PDIP? "Itu lebih mencerminkan konstalasi di tataran elite PKSMassa di bawah menunggu instruksi sajaInilah bedanya PKS dengan parpol lain," bebernya.
Karena itu, menurut Andrinof, tidak ada hambatan cukup berarti bagi PKS untuk berkoalisi dengan Golkar dalam format duet Kalla-Hidayat"Buktinya, waktu foto Pak Harto nampang di iklan guru bangsanya PKS dan Mbak Tutut masuk nominasi perempuan inspiratif versi PKS, tidak ada resistensi dari basis massa PKS di bawahYang ramai kan cuma kita-kita dan kelompok LSM," cetus Andrinof, lantas tertawa(aga/noe/pri/tof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perppu Pemilu Legislatif Batal Diparipurnakan
Redaktur : Tim Redaksi