BACA JUGA: Penabrak Jembatan Mahulu Ingkar Janji
Ketua Asosiasi Gula Bersatu Kalsel H Aftahudin mengaku, meski di Jawa lagi musim panen, namun karena musim hujan membuat petan tidak berani menebang tebuBACA JUGA: Mantan Bupati Kerinci Penuhi Panggilan Kejati
“Kami sudah minta sepuluh kontainer, tapi yang disetujui hanya tiga kontainerTak hanya soal pasokan, harga gula lokal di tingkat distributor Surabaya juga sudah naik
BACA JUGA: Tunggu Mukjizat, Temukan Noto dan Panji
Hari ini harga sudah Rp8.500 per kilogram di tingkat distributor SurabayaHarga tersebut belum termasuk ongkos kirim ke Banjarmasin sebesar Rp300 per kilogram sehingga harga sudah menjadi Rp8.800 per kilogram saat sampai di distributor lokal.“Kalau kondisi seperti ini terus dibiarkan, maka harga gula akan terus naik dan bisa kembali menembus angka Rp11 ribuApalagi masyarakat akan menghadapi Ramadhan,” jelasnya lagi.
Untuk itulah, dua hari lalu pihaknya sudah menghadap Sekda Kalsel untuk membicarakan persoalan gula pasir iniPihaknya berharap ada kebijakan dari pemerintah daerah untuk kembali menggunakan gula rafinasi untuk memenuhi kebutuhan gula pasir di Kalsel. “Alhamdulilah Sekda Kalsel sangat mengerti dan melakukan kebijakan untuk mengunakan gula rafinasi sebagai upaya untuk menekan harga gula di pasaran dan memenuhi pasokan gula, terutama menjelang Ramadhan mendatang,” tandasnya lagi.
Gula Rafinasi sendiri langsung diambil lewat pabrik Makasar Tenne di Makasar dengan harga Rp8.300 dan stoknya cukup berlimpahPihaknya juga sudah melakukan pemesanan sebesar 10 ribu ton untuk keperluan Ramadhan.
“Kalsel memang masih sangat membutuhkan gula rafinasi, karena gula lokal dari Surabaya tidak bisa diharapkanBuktinya, seperti sekarang ini stoknya yang sangat terbatas,” ujarnyaIa pun berterima kasih kepada pemerintah daerah yang peduli terhadap persoalan gula pasir ini, sehingga masyarakat tidak terlalu dibebankan dengan harga gula yang terus melonjak.(sya)
BACA ARTIKEL LAINNYA... LSM Tolak Satpol PP Bersenpi
Redaktur : Tim Redaksi