Kalteng Berpotensi Banjir Besar

Tahun Lalu Sebanyak 20.355 Rumah Terendam

Jumat, 04 November 2011 – 11:40 WIB
PALANGKA RAYA - Musim hujan yang terjadi wilayah Kalteng diperkirakan masih tetap bertahan hingga beberapa bulan mendatangSeiring dengan itu, biasanya akan terjadi banjir tahunan yang terjadi hampir di seluruh daerah di Bumi Tambun Bungai ini.

Banjir di Kalteng dapat dikatakan rutin setiap tahunnya

BACA JUGA: Sumbar Dikepung Bencana, 52 Ribu Warga Mengungsi

Seperti yang terjadi pada Oktober hingga Desember 2010 lalu, berdasarkan data yang dimiliki oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng tercatat sebanyak 20.355 rumah yang terendam banjir di seluruh wilayah Kalteng.

"Potensi terjadinya banjir di Kalteng saya rasa merata di 14 kabupaten/kota se-Kalteng
Dimana tidak semua daerah di kabupaten/kota tersebut berpotensi, namun hanya di titik-titik wilayah tertentu saja, misalnya daerah bantaran sungai," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng, Mugeni kepada Kalteng Pos (JPNN Grup).

Untuk itu, lanjutnya, masyarakat perlu mewaspadai intensitas hujan yang terjadi di daerahnya jika terjadi dengan intensitas dan volume yang sangat tinggi

BACA JUGA: Penyeludupan Narkotika Rp6,5 M Digagalkan

Namun bagi daerah yang memang merupakan wilayah langganan banjir tiap tahunnya, seharusnya masyarakat setempat sudah melakukan antisipasi dan persiapan sebelum banjir.

"Kemudian kabupaten/kota yang daerahnya memang langganan banjir, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, harusnya bisa mengantisipasi datangnya banjir
Dan saya berharap jangan dibiarkan kondisi tersebut terus terjadi seperti itu," ucapnya.

Seperti bencana lainnya, penangan bencana tersebut penanggung jawab pertama adalah kabupaten/kota, tapi kalau dalam keadaan ekstrim bisa meminta bantuan ke kabupaten tetangga dan porovinsi, bahkan ke pusat

BACA JUGA: Sumbar Dikepung Bencana



"Kami dari provinsi akan selalu siap membantu bersama segala stakeholder yang ada secara maksimal, sesuai dengan kapasistas dan kewenangan masing-masing," tambahnya.

Dijelaskannya, untuk kriteria banjir, secara khusus sebenarnya tidak ada, tapi setandarnya adalah lebih dari tiga hari, dan mulai mengganggu aktivitas masyarakat.
 
Tapi jika di wilayah bantaran sungai yang sudah terbiasa dengan banjir, perlu terlalu repotSedangkan jika terjadi disuatu daerah dengan kedalaman cukup tinggi melewati 2 meter, meski hanya satu hari tetap akan dilakukan penanganan, karena itu mendesak sifatnya"Jadi kita lihat dilapanganlah kondisinya," tuturnya.

Sedangkan untuk pendanaan, tuturnya, tidak alasan keuangan itu tidak ada, karena untuk bencana bisa diambil dari mana saja posnya untuk dana tidak terduga tersebut, baik dari kabupaten/kota,m provinsi dan pusat

"Kita menunggu laporan dari bupati saja, apakah perlu bantuan dari provinsi atau tidak, beras saja ada kuota setiap daerah sebanyak 100 ton, provinsi 200 ton, bahkan dinas sossial juga siap dengan bupperstocknyaKami juga sudah siap dengan segala potensi yang sudah ada," ucapnya(ans/tur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sindikat Uang Palsu Diringkus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler