Kaltim Dibangun, Kalbar Menunggu Giliran

Proyek Infrastruktur Transportasi Kereta Api

Sabtu, 21 November 2015 – 15:14 WIB
Jalur Kereta Api di Sumatera. Pembangunan Infrastruktur di Kalimantan diharapkan juga massif/ Prokal.co

jpnn.com - PONTIANAK - Groundbreaking proyek strategis kereta api di Kalimantan Timur (Kaltim) sudah dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Melihat tetangganya mendapatkan infrastruktur transportasi yang penting, Kalimantan Barat (Kalbar) juga berharap ada jalur kereta.

Wakil Ketua DPRD Kalbar Ermin Elviani menyambut baik jalur kereta api yang akan menjadi penghubung jalur terputus antara masyarakat di pulau Kalimantan. Sebab selama ini, penghubung jalur Borneo dengan jalur tercepat masyarakat hanya melalui jalur udara dan perairan.  

BACA JUGA: Kubu Sugianto-Ismail Puji KPU

“Adapun jalur darat bisa. Tetapi sangat panjang dan memakan banyak rute, waktu dan biaya. Dengan dibangunnya jalur kereta api tentu akan menjadi jalur termudah dan tercepat,” ungkapnya, kemarin, kepada Prokal (grup JPNN).

Menurut Evi, akan ada banyak manfaat dengan dibangunnya jalur kereta api di Borneo. Salah satunya menjadi penghubung dan komunikasi masyarakat di Kalimantan. Antara warga Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim dan Kaltara tentu dapat bahu membahu.

BACA JUGA: Pencari Suaka: Indonesia Lebih Cepat Tanggap Urusan Pengungsi Dibanding Negara Ini

“Ada kesamaan persepsi. Sama-sama warga borneo kok selalu susah menjalin komunikasi. Dengan jalur kereta api, tentu ke depannya akan banyak manfaat dibawa,” tuturnya.

Ermin kemudian menganalogikan bagaimana warga di Eropa dan negara maju di asia menjadikan jalur kereta api sebagai jalur primadona. Penghubung masyarakat antar satu pulau di sana dapat begitu cepat dan mudah tercapai.

BACA JUGA: Diduga Di Oplos dan Ganti Kemasan, KPPU Selidiki Bisnis Beras Ilegal

Kemudian manfaat lainnya adalah membuka jalur terputus dari perdagangan, perekonomian, budaya, sosial dan lain sebagainya. ”Akan ada banyak manfaat dengan jalur kereta api,” terangnya.

Meski demikian Ermin juga berharap pemerintah memberikan ketegasan pembangunan rel kereta api jangan hanya untuk hasil sebelumnya. Sebelumnya sempat mencuat jalur kereta api hanya dipergunakan buat armada angkutan hasil bumi berupa minyak mentah kelapa sawit dan hasil tambang.

Ada baiknya dipikirkan bagaimana mengangkut manusia sehingga akan lebih efektif dalam mengatur perekonomian masyarakat di Borneo. “Harus juga bisa angkut manusia. Percuma ada jalur kereta api seandainya hanya mengangkut hasil alam saja,” terang dia.

Proyek pembangunan rel kereta api sempat diwacanakan pemerintah pusat dibangun sepanjang 2.428 kilometer. Program ini sendiri akan dikebut dari 2015 sampai 2019. “Intinya harus didukung kesiapan dana. Lalu bagaimana soal pembebasan lahan, amdal, dan sosialisasi masyarakat. Sering lahan menjadi persoalan utamanya,” ujar Ermin. (den/dkk)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh, KPU Pun Heran Kok Bisa Jimmy jadi Cawalkot Manado?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler