Dijelaskan Farid, Kaltim sudah cukup membantu dalam menekan efek pemanasan global, dengan menjaga keberadaan hutan lindung yang lestari
BACA JUGA: Presiden Masih Pelajari Laporan Kapolri dan Jaksa Agung
Misalnya melalui keberadaan Taman Nasional Kayan Mentarang, Taman Nasional Kutai, serta Taman Hutan Raya Bukit SoehartoNamun sejauh ini, kata Farid pula, Kaltim belum mendapatkan apa-apa dari upaya menjaga keberadaan hutan lestari itu
BACA JUGA: Besok 6 Ketua Lembaga Tinggi Negara Bertemu di DPD
Kecuali katanya, hanya sebatas penghargaan-penghargaan skala nasional dan internasionalMasyarakat adat di Kaltim, kata Farid lagi, juga sudah memiliki kesadaran ikut menjaga keberadaan hutan
BACA JUGA: Tidak ada Evaluasi Daerah Pemekaran
"Pemerintah juga harus memberikan penghargaan kepada masyarakat pedalaman dan masyarakat adat, yang sudah menjaga alam secara turun-temurun dengan hukum adat," ujarnya.Oleh karena itu, Farid berharap ada lembaga independen yang ditunjuk pemerintah pusat untuk mengatur masalah perdagangan karbon tersebut"Sehingga lembaga itu bisa menilai, seberapa besar yang akan didapat Kaltim dari hasil perdagangan karbon," sambungnya.
Farid pun mengakui, Kaltim tak sendiri dalam menjaga efek pemanasan global di tanah airMakanya katanya, sejumlah provinsi lain di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan Papua, tentu juga perlu mendapat perhatian(eff/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayoritas Pemekaran Dimotori Elit Lokal
Redaktur : Tim Redaksi