JAKARTA - Pemulangan paksa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia yang jumlahnya kurang lebih 100 ribu orang menjadikan pekerja rumah (PR) tersendiri bagi pemerintah, termasuk Provinsi Kalimantan Timur yang berbatasan langsung dengan Malaysia
Untuk mengatasai hal itu, Pemprv Kaltim akan mengembangkan kawasan perbatasan dengan membuka perkebunan di kawasan perbasatan di tiga wilayah di Kaltim yaitu Malinau, Kutai Barat dan Nunukan yang berhadapan langsung dengan Malayisa
BACA JUGA: Kamis, BK DPR Periksa Menag
"Pembukaan lahan ini diharapkan bisa menampung TKI yang dari Malaysia yang jumlahnya lebih dari 100 ribu orang," kata Gubernur Kaltim Awang Faroek, Selasa (17/2).Lebih lanjut dikatakan Awang, di kawasan perbatasan itu terdapat potensi lahan KBNK 1,7 juta ha dengan potensi perkebunan mencapai 1,3 Juta Ha yang dapat membuka lapangan kerja bagi 59.731 orang dari jumlah penduduk setempat sekitar 339.250 orang
BACA JUGA: DVSI Bawa DNA Rudi dan Dean
"Hingga kini pengembangan perkebunan berbagai komoditas mencapai 228.000 ha, sedangkan untuk sawit sudah berkembang 360.000 ha dari target 1 juta ha," ujarny sembari menyebutkan komoditas unggulan Kaltim untuk perkebunan, antara lain kelapa dalam, lada, karet dan kakao.
Sementara itu untuk perikanan dan kelautan, awang menjelaskan, usaha tersebut menjadi salah satu perioritas Kaltim dengan program pengembangan pertanian
BACA JUGA: Izzat Ngotot Minta Banding
"Produksi rumput laut Kaltim sudah diekspor ke luar negeri dan ke depan ekspor tersebut harus ditingkatkan dalam bentuk produk jadi sehingga tidak berupa barang mentah seperti sekarang ini," kata Awang(rie/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Belum Siap Hadapi Resesi Ekonomi
Redaktur : Tim Redaksi