Kamaruddin Simanjuntak: Bukan Baku Tembak, tetapi Pembunuhan Terencana

Selasa, 02 Agustus 2022 – 23:58 WIB
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak saat memberi keterangan di Bareskrim Polri, Selasa (2/8). Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kamaruddin Simanjuntak menyakini kematian Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat bukan karena baku tembak, tetapi dugaan pembunuhan berencana.

Diketahui, perihal dugaan pembunuhan berencana itu telah dilaporkan pihak keluarga.

BACA JUGA: Kasus Brigadir J, Timsus Polri Minta Pemeriksaan Uji Balistik Ditunda, Alasannya

Kini, kasus yang ditangani Bareskrim Polri itu telah naik penyidikan.

Versi Mabes Polri, Brigadir J tewas setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas nonaktif Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7).

BACA JUGA: Tanyakan Keberadaan HP & Pakaian Brigadir J ke Penyidik, Kamaruddin: Mereka Tak Berani Menjawab

"Kalau saya mengatakan bukan baku tembak, tetapi pembunuhan terencana," kata kuasa hukum keluarga Brigadir J itu di Bareskrim Polri, Selasa (2/8).

Kamaruddin pun membeberkan alasan bahwa Brigadir J tewas karena dugaan pembunuhan berencana.

BACA JUGA: Kematian Brigadir J Sudah 25 Hari, Al Araf Singgung soal Senjata Api

Salah satunya, tembakan dari belakang kepala tembus ke hidung berdasar hasil sementara autopsi ulang yang digelar di Jambi pada Rabu (27/7).

"Contoh ada tembak di belakang kepala. (Diduga, red,l setelah dia (Brigadir J, red) terkelungkup tembak lagi untuk memastikan supaya mati, berarti terencana pembunuhan itu," ujar dia.

Menurut Kamaruddin, penggunaan senjata oleh polisi saat bertugas tidak untuk membunuh, tetapi untuk melumpuhkan pelaku tindak pidana.

"Polisi itu bukan membunuh, tetapi melumpuhkan," kata Kamaruddin.

Brigadir J disebut tewas seusai terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7).

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan peristiwa baku tembak itu terjadi setelah Brigadir J keluar dari kamar istri Kadiv Propam Polri, Putri Candrawathi.

Ramadhan mengatakan Brigadir J awalnya masuk ke kamar pribadi Sambo saat Putri sedang beristirahat.

Istri Irjen Ferdy Sambo sempat berteriak minta tolong.

Teriakan itu membuat Brigadir J panik dan langsung keluar kamar.

Teriakan Putri menarik perhatian Bharada E yang konon berada di lantai dua rumah tersebut.

Kedua polisi itu terlibat baku tembak dan berakhir dengan kematian Brigadir J. (cr3/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler