jpnn.com, JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Moeldoko mengatakan konstitusi memberikan ruang kepada kelompok seperti Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) untuk berkumpul dan menyampaikan aspirasi.
Namun, Kepala Kantor Staf Presiden ini juga mengingatkan KAMI tetap menyampaikan aspirasinya sesuai jalur hukum dan tidak boleh keluar dari itu.
BACA JUGA: Jenderal Gatot Nurmantyo Mengumumkan Muklumat KAMI, Simak Alasan ke-6
"Mereka itu bentuknya hanya sekumpulan kepentingan. Silakan saja, tidak ada yang melarang. Kalau gagasannya bagus, kami ambil. Tetapi kalau arahnya memaksakan kepentingan, akan ada perhitungannya," kata Moeldoko saat diwawancarai, Kamis (1/10).
Moeldoko menilai gagasan yang dibangun KAMI membuat suhu politik memanas.
BACA JUGA: Mantan Panglima TNI: Tidak Mungkin Datang secara Tiba-tiba
Meski begitu, Moeldoko juga menilai dinamika politik selalu berkembang dan tidak pernah stagnan.
"Setelah ada KAMI, nanti ada KAMU, terus ada apa lagi, kan? Kami tidak perlu menyikapi berlebihan sepanjang masih gagasan-gagasan. Sepanjang gagasan itu hanya bagian dari demokrasi, silakan. Tetapi jangan coba-coba mengganggu stabilitas politik," tegas Moeldoko.
BACA JUGA: Jenderal Idham Azis: Tidak Perlu Menunggu Ayam Berkokok, Saya Suruh Copot Itu
Apabila KAMI menganggu stabilitas politik Indonesia, Moeldoko mengingatkan bahwa negara akan ambil sikap.
"Negara punya kalkulasi dalam menempatkan demokrasi dan stabilitas," jelas dia.
Sebagai eks Panglima TNI, Moeldoko melihat manuver KAMI sejauh ini masih biasa saja.
Karena itu, dirinya yang saat ini mewakili pemerintah mengaku tidak pernah merespons berlebihan. Namun, Moeldoko lagi-lagi mengingatkan KAMI agar tak keluar dari batasan.
"Manakala itu sudah bersinggungan dengan stabilitas dan mulai mengganggu, saya ingatkan kembali. Negara punya kalkulasi. Untuk itu ada hitung-hitungannya," tandas Moeldoko. (tan/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga