"Kami Pikir Kami akan Kehilangan Putri Kami"

Kamis, 30 April 2015 – 06:31 WIB
Mary Jane. Foto: Int/JP

jpnn.com - MENGUTIP kantor berita AFP, awal mula keterlibatan Mary Jane dalam pusara kasus narkoba adalah dia diajak Cristina Sergio dari Filipina ke Kuala Lumpur, Malaysia, dengan janji diberi pekerjaan.

Namun, Cristina justru menyuruh Mary berlibur ke Jogjakarta. Oleh Cristina, Mary dititipi sebuah koper dengan upah USD 500. Namun, sesampai di Bandara Adisutjipto, Jogjakarta, pada 2010, Mary ditangkap dengan barang bukti 2,6 kilogram heroin.

BACA JUGA: Mary Jane dan Keluarga Jangan Terlalu Gembira ya, karena...

Selasa (28/4) Cristina menyerahkan diri ke Kepolisian Cabanatuan, Filipina. Dia mengaku menerima makin banyak ancaman mati saat waktu eksekusi Mary Jane kian dekat.

Kementerian Luar Negeri Filipina mengatakan, Mary akan menjadi penggugat dalam kasus melawan Cristina di pengadilan. Menurut Menteri Kehakiman Filipina Leila de Lima, investigasi awal kasus itu akan dimulai pada 8 dan 14 Mei.

BACA JUGA: Satu Jam Bertemu Jokowi, Aktivis Perempuan Menangis

Mengutip BBC, penundaan eksekusi Mary disambut gegap gempita oleh kerumunan orang di depan Kedutaan Besar Indonesia di Manila kemarin.

Mereka yang semula menunggu berita eksekusi menangis terharu, memeluk satu sama lain, dan bersorak kegirangan.

BACA JUGA: Ini Kesaksian Rohaniwan Tentang Proses Eksekusi di Nusakambangan

”Kami pikir kami akan kehilangan putri kami. Saya beryukur kepada Tuhan. Apa yang dikatakan putri saya sebelumnya ternyata benar. ’Jika Tuhan ingin saya hidup, meski setipis benang atau di menit terakhir, saya akan hidup’,” kata Ceila, ibunda Mary, kepada stasiun radio DZBB.

Dua putra Mary yang berusia 6 dan 12 tahun berteriak gembira begitu tahu eksekusi terhadap ibu mereka ditunda. ”Mama akan hidup!” kata mereka sebagaimana ditirukan Ceila.

Setelah proses eksekusi ditunda, terpidana mati Mary Jane Fiesta Veloso kembali mendekam di Lapas Kelas II-A Wirogunan, Jogjakarta. Pantauan Jawa Pos Radar Jogja, Mary tiba di Wirogunan Rabu (29/4) pagi, pukul 08.15.

Saat tiba di Wirogunan, dia masih memakai piyama dan tampak kelelahan. Untuk memastikan kondisi kesehatannya, Mary langsung menjalani pemeriksaan kesehatan dan tes urine oleh dokter.

Kalapas Wirogunan Zaenal Arifin mengatakan, Mary tiba di Lapas Wirogunan dalam keadaan sehat. Sesuai prosedur yang berlaku, ibu dua anak itu kembali melakukan registrasi di lapas. ”Harus registrasi lagi seperti warga binaan baru. Memang seperti itu aturannya. Kami periksa lagi kesehatannya dengan tim dokter, ini tadi baru selesai,” terang Zaenal.

Setelah kembali ke Lapas Wirogunan, lanjut Zainal, Mary dipastikan akan menempati kamar yang sebelumnya dia tempati.

Pihak lapas mengungkapkan, setelah serah terima dan dilakukan berita acara pemeriksaan (BAP), Mary menghuni sel yang sebelumnya ditinggali selama lima tahun. ”Iya, di sel A,” ujarnya. (aph/idr/dyn/c10/kim)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saat Itu Keluarga Mary Jane di Bus, Lantas Melonjak Kegirangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler