jpnn.com - jpnn.com - Rencana Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kalbar, Kartius, yang akan membangun tugu Kuntilanak di Kota Pontianak, Kalbar, terus menuai sorotan.
Sebagian besar warga khususnya Kota Pontianak tampak keberatan dengan ide ini. Termasuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalbar.
BACA JUGA: Ribut Kuntilanak, Wako: Siape Tau Kayak Shopia Latjuba
Mereka menilai rencana pembangunan tugu Kuntilanak itu meresahkan masyarakat.
Di sisi lain, Kartius berulang kali mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan kesungguhannya membangun tugu hantu wanita berwajah seram tersebut.
BACA JUGA: Hi hi hi...Muncul Gerakan Tolak Kuntilanak
“Karena itu kami undang beliau debat terbuka. Kami ingin Pak Kartius menghentikan wacana ini, kami sudah menyiapkan argumentasi yang menguatkan bahwa kebijakan ini keliru,” ujar Muhammad Thaufani, Ketua KAMMI Kalbar, seperti diberitakan Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group).
“Kita ingin dalam debat terbuka, Pak Kartius bisa membahas tentang kelayakan pembangunan patung Kuntilanak tersebut,” tambahnya.
BACA JUGA: Rapat Guru Sejarah: Kuntilanak Hanya Terdengar Suaranya
Thaufani menilai, ide pembangunan tugu atau menara Kuntilanak yang digagas oleh Kartius ini sesuatu yang tidak tepat.
Apalagi akan dibangun di Kota Pontianak, maka wajar jika Kartius juga harus mendengar aspirasi masyarakat Kota Pontianak terkait ide ini.
“Menurut kami, banyak kekeliruan dari ide ini. Baik dari sisi historis, sosiologis, bahkan ide rencana pembangunannya itu sendiri sudah keliru,” ujarnya.
Meski ide soal tugu Kuntilanak ini tampak seperti sebuah lelucon, namun disampaikan oleh seseorang yang memiliki kuasa untuk mengurus pariwisata di Kalbar.
Karenanya menurut Thaufani, wajar jika masyarakat Kota Pontianak menjadi resah dengan wacana ini.
“Karena itu kita ingin memperjelas posisi wacana ini kepada publik. Apakah wacana pribadi ataukah benar-benar akan menjadi program Pemprov Kalbar,” tegas Thaufani.
Dia juga menilai, dengan berbagai pernyataan Kartius seputar isu tugu Kuntilanak ini, menunjukkan kompetensinya untuk mengurusi dunia pariwisata Kalbar diragukan.
“Dari situ (pernyataan-pernyataan Kartius) kita bisa menilai beliau tidak paham dengan amanah yang diembannya saat ini,” sindir Thaufani.
Thaufani meminta Kartius meluangkan waktu untuk hadir dalam debat terbuka tersebut.
“Segala urusan tekhnis terkait panggung debat, publikasi dan keperluan lainnya, menjadi tanggung jawab kami, pengurus wilayah KAMMI Kalbar,” tegasnya.
Thaufani menyatakan, jika undangan debat terbuka dari KAMMI tersebut tidak ditanggapi oleh Kartius, ini menandakan bahwa dia tidak kapabel sebagai Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kalbar.
“Kita akan tindaklanjuti. Kita sedang memikirkan untuk menghubungi beberapa pihak, baik eksekutif maupun legislatif untuk menghentikan wacana ini,” ujar Thaufani. (man/ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tugu Kuntilanak, Bikin Takut Kunjungi Pontianak?
Redaktur & Reporter : Soetomo