Kampus Nekat Gelar Kuliah Tatap Muka, Puluhan Mahasiswa Positif Covid-19

Kamis, 04 Maret 2021 – 00:01 WIB
Waspada COVID-19 dengan tetap pakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan hindari kerumunan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, CIANJUR - Puluhan mahasiswa yang berasal dari Sekolah Tinggi Teologi (STT) SAPPI, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19.

Juru Bicara Tim penanganan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cianjur dr Yusman Faisal mengatakan, awalnya pihak kampus memanggil bidan desa untuk mengidentifikasi adanya dua orang mahasiswi yang memiliki gejala tidak peka terhadap indera penciuman.

BACA JUGA: Ketua DPD: Program Kampus Merdeka Alat Uji Kemandirian Belajar Mahasiswa

“Setelah dilaporkan kepada kepala puskesmas, baru lusanya dilakukan penyelidikan secara epidemiologi,” Kata Yusman seperti dilansir Radar Cianjur, Selasa (2/3).

Kemudian setelah diidentifikasi ternyata terdapat mahasiswa dengan jumlah sekitar 30 orang mempunyai gejala yang sama dengan dua orang mahasiswi tersebut.

BACA JUGA: Penjual Kue Diamankan Densus, Mahfud Beri Kesaksian Begini

“Setelah dilakukan penyelidikan, kemudian sekitar 100 orang diperiksa swab PCR ,” kata dr Yusman.

Dari 100 sample yang dikirim melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur ke Provinsi Jawa Barat pada 17 Februari 2021, hasilnya didapatkan sebanyak 30 orang terkonfirmasi.

BACA JUGA: Di Usia Senja, Guru Honorer Ini Diangkat jadi PPPK

“Dari hasil yang didapatkan tersebut semua mahasiswa itu terkonfirmasi Positif Covid-19,” ujarnya.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut didapatkan bahwa kampus tersebut mengadakan kuliah tatap muka bagi mahasiswanya.

Yusman menambahkan pihaknya melakukan uji riwayat perjalanan terhadap 30 mahasiswa tersebut.

Ternyata kuliah tatap muka yang dilakukan tidak mematuhi protokol kesehatan dan hampir semuanya baik dosen dan Mahasiswa berasal dari luar daerah yang mempunyai mobilitas tinggi.

“Artinya mereka saat melakukan pembelajaran tidak sesuai protokol kesehatan (prokes). Seperti tidak memakai masker, tidak mencuci tangan serta tidak menjaga jarak. Selain itu mahasiswa keluar masuk Kota Cianjur, kemudian keluar kota juga dengan dosennya,” bebernya.

Menurut Yusman kemungkinan terpaparnya dari riwayat-riwayat perjalanan yang dilakukan oleh mahasiswa maupun dosen.

“Ada beberapa orang atau satu dua orang terkena, karena bertatap muka sistem belajarnya. Sehingga akhirnya semua tertular,” ungkapnya. (cr1/radarcianjur)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler