Kampus Pecah, Mahasiswa Kedokteran UISU Ancam Pindah

Sabtu, 07 September 2013 – 13:01 WIB

jpnn.com - MEDAN - Pertikaian di internal Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) hingga kini belum menemui titik terang. Padahal kejadian sudah berlangsung tujuh 7 tahun.

Buntut pertikaian yang dialami oleh pengurus yayasan ialah terpecahnya UISU menjadi dua yakni kampus Al-Munawwarah yang terletak di Jalan Sisingamangraja dan Kampus Al-Manar yang terletak di Jalan Karya Bakti Medan Johor.

BACA JUGA: 57 Persen Remaja Berhubungan Seks

Hal ini yang menjadi alasan mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) UISU Al-Munawwarah melakukan aksi demonstrasi di kampusnya, Jum'at (6/9).

Mahasiswa juga mengancam akan pindah dari kampus Al-Munawwarah ke kampus Al-Manar apabila pihak kampus tidak kunjung menyelesaikan persoalan ini. "Kalau rektor tidak bisa memastikan mengenai izin kampus, maka mahasiswa akan pindah ke UISU Al-manar," teriak Alfonso Yesa.

BACA JUGA: Isi Buku Kurikulum 2013 Bermasalah

Alfonso Yesa yang juga Mantan Gubernur FK priode 2011-2012 dalam orasinya juga mendesak rektor menyelesaikan polemik yang sudah terjadi berlarut-larut. Di antaranya persoalan ijazah. Bukan hanya itu dia juga menuntut agar pihak universitas mendaftarkan mahasiswanya ke Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED).

Selain itu, mereka mendesak agar rektor memperjuangkan nasib para alumni yang terganjal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta memberikan penjelasan kepada mahasiswa tentang pelaksanaan wisuda dan penerimaan mahasiswa baru (PMB).

BACA JUGA: Menag Disebut tak Serius Tuntaskan Anggaran Sertifikasi Guru

Padahal sebelumnya Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) telah mengeluarkan surat larangan untuk melaksanakan wisuda dan PMB. "Kami butuh kejelasan tentang legalitas dan akreditasi FK UISU Al-munawwarah," teriaknya  lagi .

Alfonso juga mendesak agar masalah ini dapat diselesaikan dalam kurun waktu 3x24 jam dari saat ini. Kalau memang tidak bisa memberikan kejelasan lebih baik rektor dan dekan mundur dari jabatannya.

"Kalau memang tidak bisa menjamin nasib kami, lebih baik kalian (Rektor dan Dekan,Red) mundur dari jabatannya," teriaknya yang disambut tepuk tangan oleh rekan-rekan mahasiswa lainnya.

Menanggapi tuntutan mahasiswa, Rektor UISU Al-Munawwarah, Prof Dr Zulkarnain Lubis meminta waktu 7 x 24 untuk menyelesaikan persoalan ini. Pasalnya besok dan lusa adalah akhir pekan, di mana kantor pemerintahan sedang libur.

 Dikatakan Zulkarnain persoalan ini bukan urusan dari Kopertis lagi, karena 4 pimpinan instansi terdahulu sampai saat ini selalu berbeda pendapat tentang status UISU. "Masalah ini akan saya bawa ke Direktur Perguruan Tinggi (Dikti) dan Badan Akreditas Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)," jelasnya.

Sementara itu Kopertis, Prof Dr Dian Armanto mengaku hanya menjalankan tugas yang ada. Dimana keputusan legal atau tidaknya sebuah universitas berada ditangan Dikti dan BAN-PT. Dian juga mengaku telah mengeluarkan surat edaran yang melarang untuk melakukan prosesi wisuda dan PMB.

"Sudah saya surati UISU Al-munawwarah agar jangan melakukan wisuda dan PMB," tuturnya.

Informasi yang diperoleh wartawan Sumut Pos (Grup JPNN) tadi malam, mahasiswa FK UISU nekad menyandera Ketua Yayasan Helmi Nasution dan Rektor Zulkarnain Lubis.(dik)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswa Indonesia Runner Up Kompetisi Supply


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler