Kanada Incar Peluang Investasi Tambang

Selasa, 24 Maret 2009 – 09:48 WIB
JAKARTA – Magnet investasi sektor tambang di Indonesia masih cukup kuatBuktinya, di tengah bayang-bayang resesi perekonomian global, beberapa raksasa tambang asal Kanada masih mengincar peluang industri tambang di Indonesia.

Duta Besar Kanada John Holmes mengatakan, kedatangan misi pertambangan Kanada merupakan bentuk ketertarikan perusahaan-perusahaan tambang asal negara tersebut untuk berinvestasi di Indonesia

BACA JUGA: Kredit Macet Hantui Perbankan Nasional

"Mereka sangat serius," ujarnya saat pertemuan Canada Delegation Mining Mission dengan Menteri ESDM di Jakarta, Senin (23/03).

Rombongan delegasi Kanada terdiri dari para petinggi Barrick Gold, East Asia Minerals Corp, Southern Arc Minerals, Sherrit International, Sierra Geological Corp, South East Asia Mining Corporation, serta Kalimantan Gold Corp.

Menurut Holmes, pelaku usaha pertambangan asal Kanada tersebut ingin mendapatkan penjelasan detil mengenai UU Minerba yang baru disahkan serta Peraturan Pemerintah (PP) yang akan dikeluarkan
"Ini perlu, sebab mereka berencana menanamkan investasi besar di Indonesia," katanya.

Sebagai gambaran, Holmes menyebut, saat ini ada sekitar 1.000 perusahaan asal Kanada yang beroperasi di berbagai negara

BACA JUGA: RI Minta Tiongkok Investasi

Pada 2007, nilai investasi perusahaan-perusahaan tersebut menembus angka USD 50 miliar
"Di Indonesia, nilai investasinya sekitar USD 4 miliar

BACA JUGA: Stimulus Energi Percepat Proyek Listrik

Kami optimistis, investasi ini  akan terus tumbuh," ucapnya.

Menurut Holmes, kisaran nilai investasi perusahaan-perusahaan asal Kanada bervariasi antara jutaan USD hingga ratusan juta USD"Beberapa di antaranya sudah siap (berinvestasi)Tapi belum bisa disebutkan detilnya, yang jelas proyeknya di Kalimantan," terangnya.

Holmes mengatakan, beberapa proyek yang diincar investor Kanada diantaranya pertambangan batu bara, emas, coal liquefaction (pencairan batu bara), serta pengembangan panas bumiMenurut dia, meski resesi ekonomi di depan mata, namun investasi sektor tambang tetap prospektif"Di sini, kita tidak bicara investasi jangka pendek untuk dua atau tiga tahun, tapi jangka panjang, hingga 15 tahun," jelasnya.

Ketertarikan investor Kanada tersebut direspon positif pemerintah IndonesiaDi hadapan delegasi Kanada, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengatakan kalau diterbitkannya UU Minerba yang baru justru diharapkan bisa memberi kepastian usaha, termasuk untuk meminimalisir kasus tumpang tindih lahan"Jadi, ini justru bagus untuk dunia usaha," ujarnya.   

Menurut Purnomo, peluang investasi yang masih terbuka lebar di Indonesia diantaranya adalah pengembangan proyek pertambangan mineral, batu bara, dan panas bumi, pengembangan infrastruktur pertambangan, pembangunan industri pengolahan bahan tambang (smelter), serta proyek coal liquefaction(owi/bas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiongkok Siapkan Swap Devisa Rp175 T


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler