Kandidat Ketum Ansor Saling Jegal

Alot, Bahas Persyaratan

Minggu, 16 Januari 2011 – 05:09 WIB

SURABAYA - Kongres XIV GP Ansor yang berlangsung di Asrama Haji, Sukolilo, semakin panasHingga tadi malam (15/1), dari sekian banyak kandidat mengerucut ke empat nama

BACA JUGA: DPR Pansuskan Kasus Pajak

Yakni, Marwan Ja"far (PKB), Nusron Wahid (Golkar), Chatibul Umam Wiranu (Demokrat), dan A
Malik Haramain (PKB)

BACA JUGA: Tak Ada Kepentingan Untuk Impeachment

Pemilihan nakhoda baru bakal berlangsung nanti malam (16/1).

Saking ketatnya kongres, materi pembahasan PD/PRT (pedoman dasar/pedoman rumah tangga) yang dimulai sejak Jumat malam (14/1) belum juga selesai
Materi itu baru mulai lagi dibahas tadi malam  pukul 20.30

BACA JUGA: Manuver Kandidat Makin Ketat

Setelah pembacaan laporan pertanggungjawaban (LPJ) pengurus Ketua Umum (Ketum) GP Ansor Saifullah Yusuf, yang diterima secara aklamasi, terjadi lobi-lobi yang cukup panjang di antara peserta kongres.

Dalam pembahasan PD/PRT itulah, persyaratan, tata cara, dan mekanisme pemilihan ketua umum ditentukanSaat membahas persyaratan calon, sudah terjadi tarik ulur yang begitu ketatYang pertama adalah soal umurMuncul wacana yang membatasi umur calon ketua umum maksimal 40 tahunBila itu berlaku, yang lolos adalah Malik Haramain dan Nusron WahidSedangkan Umam dan Marwan Ja"far bakal tersingkirPembahasan masalah umur itu cukup serius     

Yang lebih sengit adalah adanya wacana agar calon ketua umum harus pernah menjadi pengurus pusat dan pengurus harian GP AnsorBila lolos, wacana itu bakal menjegal Nusron maupun Marwan

Menyikapi polemik tersebut, Hanif Dhakiri, ketua tim sukses Marwan Ja"far menyatakan bahwa perdebatan itu sebenarnya tidak perlu terjadiDia mengatakan, munculnya gagasan pembatasan syarat calon ketua umum tidak ditujukan untuk kemajuan Ansor, tetapi hanya demi menjegal salah seorang kandidat"Menurut saya, perdebatan seperti itu hanya buang energi, buang waktu, dan tidak produktif," ujar Hanif kemarin (15/1)

Ansor, kata Hanif, justru membutuhkan figur baru yang bisa membesarkan organisasiPersyaratan calon ketua umum harus pernah menjadi pengurus harian atau pengurus pusat merupakan salah satu cara mempertahankan status quo.Hanif menyarankan peserta kongres lebih fokus kepada isu-isu strategis nasional yang harus disuarakan AnsorMisalnya, soal penanganan bencana alam, korupsi, perubahan iklim, dan sebagainya

Kandidat lainnya, Malik Haramain, memperkirakan perdebatan soal syarat ketua umum akan berlangsung alot dan lama"Saya tidak yakin bisa selesai malam ini (tadi malam, Red)," kata pria berkacamata tersebutMenurut Malik, pihaknya juga mengusulkan wacana baru soal mekanisme pemilihan"Tidak dilakukan dengan tulisan tangan, tapi dengan cara mencoblos," ucapnya

Bila mencoblos, kata Malik, tak ada kekhawatiran terjadi konfirmasi politik uang"Kerahasiaan terjamin dan cabang bisa menentukan pilihannya tanpa takut diintervensi," imbuhnya.Ketua Umum GP Ansor demisioner Saifullah Yusuf kemarin kembali menyerukan agar para calon ketua umum menggunakan cara-cara yang sehat dan tidak menggunakan politik uang"Sebab, itu (politik uang) nanti akan merusak AnsorSaya berharap, ada deklarasi damai dan tak menggunakan politik uang oleh para calon," ucap wakil gubernur Jatim itu(ano/c4)

Calon Muncul

- Chotibul Umam Wiranu (Demokrat)
- Marwan Ja"far (PKB)
- Nusron Wahid (Golkar)
- AMalik Haramain (PKB)


Isu Syarat Ketum                                            Terjegal

- Usia maksimal 40 tahun                               Chotibul UWiranu dan Marwan Ja"far
- Pernah jadi pengurus pusat                           Nusron Wahid dan Marwan Ja"far

BACA ARTIKEL LAINNYA... Membahayakan, PD Harus Tegur Ruhut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler