Kang Emil Kunjungi KPBS Pangalengan

Sabtu, 19 Mei 2018 – 05:33 WIB
Ridwan Kamil. Foto istimewa for jpnn

jpnn.com, BANDUNG - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut satu, Ridwan Kamil berkunjung ke Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan.

KPBS Pangalengan merupakan sebuah koperasi yang beranggotakan para peternak sapi perah di Kec. Pangalengan, Kab. Bandung Jawa Barat.

BACA JUGA: Peta Politik di Pilgub Jabar itu Unik, Jangan Lengah

Saat berkunjung ke sana, Kang Emil berdialog dengan jajaran manajemen KPBS dan para peternak sapi perah di Pangalengan.

Menurut Manajer Pengolahan Susu KPBS Heri Hidayat, kapasitas mesin terpasang untuk pengolahan susu adalah sebesar 60 ton perhari. Namun saat ini baru mengolah 25 ton perhari.

BACA JUGA: Debat Ricuh, Kelihaian Kang Hasan Kendalikan Massa Teruji

Hal ini menurut Heri disebabkan karena semakin bekurangnya pasokan susu yang dikirim peternak, karena harga susu segar yang masih berkisar Rp 5.000,-/liter.

"Dengan mengolah susu yang dipasok per petani, KPBS bermaksud memberi nilai tambah pada produk susu, sehingga margin keuntungan susu pun bisa naik menjadi 5p%, dibanding dengan hanya menjual susu segar steril yang marginnya hanya 10%" ungkap Heri.

BACA JUGA: Terlalu Semangat, Sudrajat-Syaikhu jadi Rugi Sendiri

Saat ini, produk olahan susu KPBS, dipasarkan di daerah Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Karena itu, para pengurus KPBS dan peternak sapi mengharapkan agar Kang Emil, mengawal regulasi terkait stabilitas harga susu, jika dia terpilih sebagai gubernur.

Kang Emil pun berjanji bila terpilih sebagai gubernur, dia akan melakukan inovasi di bidang regulasi agar harga susu peternak bisa lebih tinggi.

"Idealnya harga susu yang diterima peternak adalah sebesar Rp 6-7 ribu perliter. Angka ini ini meningkatkan kesejahteraan peternak," ungkapnya.

Selain itu, Kang Emil juga menawarkan model kerja sama di mana sapi disiapkan oleh perusahaan besar, namun pengelolaannya dilakukan oleh petani dengan skema bagi hasil.

Meski begitu, sambung Kang Emil, skema ini harus didasarkan pada skala ekonomi dan dibangun berdasarkan konsep dan sistem pengelolaan yang jelas.

"Jika petani dapat mengelola sapi perah hingga 10 ekor per peternak, insya allah ini akan mendatangkan pendapatan ke petani hingga Rp 8 juta perbulan, yang seharusnya bisa membuat peternak susu sejahtera," tegasnya.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Panwaslu Mesti Bergerak Usut Ganti Presiden di Pilgub Jabar


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler