jpnn.com - AKSI nekat dilakukan dua orang bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) asal Desa Suru, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang. Dengan menggunakan sepeda kayuh, keduanya hendak ke Jakarta guna menemui kedua orang tuanya untuk mengobati rasa kangen.
Kedua bocah laki-laki itu adalah Supandi (11) dan adiknya Irfan Firmansyah (9), siswa kelas V dan III, SDN Suru 03, Bantarbolang, Kabupaten Pemalang. Aksi nekat Supandi dan Irfan terhenti setelah perjalanannya sampai di Jalan Kolonel Sugiyono, Kota Tegal.
BACA JUGA: Kisah Tujuh Dokter Muda Bertugas Melayani Masyarakat di Desa Terpencil
Supandi dan Irfan berhenti di simpang tiga Jalan Kolonel Sugiyono dan Jalan Sipelem Kemandungan, Tegal Barat. Karena kelaparan dua bocah nekat itu meminta diberi makan kepada seorang pekerja agen elpiji yang ada di wilayah tersebut.
Lantaran merasa kasihan, pekerja agen elpiji itu pun membelikan Supandi dan Irfan, makanan. Lalu si pekerja agen elpiji melaporkannya ke Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tegal yang lokasinya tidak jauh dari simpang tiga jalan dimaksud.
BACA JUGA: Usia 26 Tahun Sudah Berpenghasilan Rp 9 Miliar Lebih
Kepala Dinsosnakertrans Kota Tegal Joko Syukur Baharudin membenarkan adanya dua orang bocah asal Pemalang yang terlantar di Kota Tegal. Kedua bocah itu ditemukan oleh pekerja agen elpiji, Senin (28/4) sore, sekitar pukul 16.30. Data yang berhasil dihimpun, perjalanan Supandi dan Irfan terhenti karena kelaparan. Tetapi keduanya bingung lantaran tidak membawa bekal uang sepeser pun.
"Dalam perhentian itu, dia meminta makan ke pekerja agen elpiji. Setelah mendengar cerita dari kedua bocah ini, pekerja agen elpiji memberikan makan dan membawanya ke Dinsosnakertrans," katanya, Selasa (29/4).
BACA JUGA: Raska, Tukang Tambal Ban yang Terpilih sebagai Anggota DPRD Subang
Karena kondisinya sudah hampir gelap dan demi keamanan, kedua bocah ini dirawat dan dititipkan di Panti Asuhan Suko Mulyo Kota Tegal. Dari keterangan Supandi dan Irfan, sambung Joko, keduanya hendak ke Jakarta untuk menemui kedua orangtuanya.
Sesuai penuturan Supandi, ayahnya bernama Ujang dan ibunya Lastri. Ayahnya berprofesi sebagai penarik becak dan ibunya berjualan mie di kawasan Tanah Tinggi, Jakarta.
"Di Bantarbolang Supandi dan Irfan tinggal bersama kakek dan neneknya, Wage dan Warnil, di Desa Suru. Keduanya mengaku tidak pamit ke kakek dan neneknya, kalau hendak menyusul kedua orang tuanya di Jakarta dengan menggunakan sepeda kayuh."
Lebih jauh disampaikan, Dinsosnakertrans memutuskan untuk mengembalikan Supandi dan Irfan kerumah kakek dan neneknya demi keamanan, melalui Dinsos Pemalang. Petugas Dinsos sudah berkomunikasi dengan Dinsos Pemalang dan menyatakan siap mengantarkan kedua anak tersebut hingga ketempat tinggal kakek dan neneknya.
Selain itu, petugas Dinsosnakertrans juga sudah menelusuri kebenaran sekolah kedua anak nekat itu. Dari keterangan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Bantarbolang, membenarkan Supandi dan Irfan merupakan siswa SDN Suru 03.
"Karena data sudah komplit, maka hari ini (kemarin) kami antarkan Supandi dan Irfan ke Dinsos Pemalang. Kami tidak mengijinkan keduanya melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Semua dilakukan untuk keamanan keduanya, karena ditakutkan mereka ditemukan orang-orang yang tidak bertanggungjawab, kemudian dimanfaatkan," ujarnya sembari menuturkan, saat ini marak penjualan anak.
Sementara sesaat sebelum diberangkatkan ke Pemalang, Irfan mengatakan, dia dan kakaknya (Supandi) berangkat dari rumah, Senin (28/4) siang. Irfan mengaku tidak membawa bekal apapun kecuali sebotol air. "Perjalanan Pemalang-Tegal sempat berhenti istirahat 4 kali. Sampai di Tegal sekitar pukul 16.00, dan berhenti karena lapar," ungkapnya.
Supandi menguraikan, selama perjalanan dia yang mengayuh sepeda. Sementara adiknya (Irfan) membonceng di bagian depan jok (sadel) sepeda berjenis BMX yang ditungganginya.
Keduanya mengaku tidak takut meski berjibaku dengan kendaraan-kendaraan besar di Jalur Pantura Pemalang-Tegal. Sedangkan tujuan ke Jakarta, menurut Irfan hendak menemui bapak dan ibunya. "Ibu berangkat ke Jakarta sekitar sebulan lalu, karena diajak bapak yang sudah lebih dulu ke Jakarta," tuturnya polos.
Ditanya sudah berapa lama bapaknya kerja di Jakarta? Supandi hanya menggelengkan kepala menunjukan tidak tahu persis kapan tepatnya sang ayah pergi ke Ibu Kota. "Saya kangen sama ibu dan bapak. Saya kira Jakarta dekat, jadi tanpa pamit kakek dan nenek, saya dan Irfan hendak menyusul bapak dan ibu," pungkasnya. (adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ke Jakarta, Cesar Millan Berbagi Pengalaman Pelihara Anjing
Redaktur : Tim Redaksi