GIRI MENANG--Kangkung Lombok Barat (Lobar) banjir permintaanKali ini, order datang dari pengusaha asal Amerika yang meminta suplai kangkung 100 ton setiap minggunya. "Ini menjadi tantangan bagi kami untuk memenuhi kebutuhan pasar Amerika," kata Kepala Dispertanakbun Lobar, Chairul Bahtiar, kemarin.
"Diungkapkan Bahtiar, sebagai tindaklanjut atas permintaan tersebut, sang pengusaha asal Amerika ini rencananya akan datang minggu ini
BACA JUGA: Dahlan: Saya Lawan Perampok Uang Negara
Dalam pertemuan nanti akan dibuat semacam perjanjian dagang antara dinas dengan pengusaha."Sedianya, permintaan pasar Amerika terhadap kangkung Lobar, diakui Bahtiar, sudah lama disampaikan namun baru terealisasi
"Selain Amerika, dinas juga memetakan sasaran pengiriman kangkung ke Jepang
BACA JUGA: Ekspenditur Perusahaan Migas Disetujui US$ 24,15 Miliar
Namun untuk ke negara tersebut masih sebatas promosi karena belum ada keseriusan yang ditunjukkan para pengusaha Jepang"Sebelumnya, di tahun ini kangkung Lobar juga sudah menembus beberapa pasar negara asia tenggara seperti Malaysia dan Singapura
BACA JUGA: Eksplorasi Geothermal Diizinkan
Ada juga pengiriman ke beberapa negara Timur Tengah seperto Arab Saudi.Di 2012 mendatang, dinas juga berencana menambah luas areal penanaman kangkung dari 150 hektare menjadi 300-350 hektareDiyakini Bahtiar dengan pola tanam yang lebih inovatif, produksi kangkung di beberapa bulan ke depan akan meningkat sehingga mampu memenuhi permintaan pasar.
Di samping itu, dari segi prasarana, dinas juga akan mendapat bantuan dari berbagai pihakDi antaranya permohonan bantuan senilai Rp 5 miliar yang diajukan dinas ke Pertamina pusat yang diantaranya diberikan dalam bentuk 2 unit mobil boks dan ruang pendingin"Masing-masing mobil boks berkapasitas mengangkut 30 ton," ujarnya.
"Dinas juga akan makin memantapkan kemasan kangkung yang dikirim agar lebih bernilai ekonomisBiasanya, kangkung di pasar lokal dijual Rp 1.500 per lima ikat, namun jika sudah dikemas diperkirakan mencapai Rp 15 ribu.
Untuk mewujudkan target tersebut, pihaknya akan bekerjasama dengan kelompok tani kangkung yang ada di LobarDinas dalam hal ini hanya berkapasitas memberi bantuan teknis, manajemen dan modal usaha serta pembinaan.
"Menurutnya, budidaya kangkung memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan varietas lain seperti padiUntuk satu musim tanam, petani kangkung bisa meraup omzet Rp 18-24 juta per hektareSelain itu, penyerapan tenaga kerja di usaha ini juga lebih banyak yakni diperkirakan sebanyak 8-12 orang akan dipekerjakan dalam satu hektare per satu musim tanam.(ida)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekonomi Indonesia Tumbuh di Tengah Krisis
Redaktur : Tim Redaksi