Kantin Kejujuran Hanya Tahan 2 Hari

Minggu, 09 Mei 2010 – 12:27 WIB

BENGKULU -- Kantin kejujuran hanya cocok diberlakukan di sekolah-sekolah yang siswa-siswinya berasal dari kalangan ekonomi mapanJika diterapkan di sekolah yang siswa-siswinya diberi uang saku cekak, maka kantin kejujuran itu bakal bangkrut

BACA JUGA: Perceraian PNS di Kuansing Meningkat

Demikian disimpulkan Anggota Komisi III DPRD Kota Bengkulu, Effendy Salim S Sos, menanggapi banyaknya kantin kejujuran yang tutup.

Dikatakan, program kantin kejujuran harus dikoreksi ulang
Program Pemda Kota Bengkulu yang bertujuan untuk menanggulangi korupsi ini dinilainya gagal

BACA JUGA: Gempa Bumi Goncang Bima dan Gorontalo

menurutnya, Kota Bengkulu dinilai belum siap menerapkan konsep ini
"Pelajar di Kota Bengkulu belum siap

BACA JUGA: KUPANG: 3 Tahun Nol Persen, Sekolah Ditutup

Kesadaran akan kejujuran itu masih perlu kita tingkatkan duluBisa dengan penambahan nilai-nilai agamaNah, jika pemahaman agama sudah bagus baru sistem itu bisa diterapkan," kata Effendy.

Penyebab lain, menurut Effendy, tingkat ekonomi masyarakat juga berpengaruhKantin kejujuran yang dinilai sukses justru terjadi pada sekolah-sekolah yang mayoritas siswanya berasal dari golongan ekonomi menengah atas"Seperti di kota-kota lainSekolah-sekolah yang sukses membuat kantin kejujuran, justru sekolah yang tingkat ekonominya mapanNah, pelajar kita kan tidak seperti ituUang sakunya pas-pasan," analisa Effendy.

Ia mengatakan, peran sekolah sangat diperlukan terutama dalam hal pengawasanIa menggagas diletakkan sebuah kamera monitor seperti CCTV pada kantin kejujuran?Sistem kita yang harus diubah, apakah itu diletakkanya sebuah kamera monitor, atau sistem inteligen yang harus digunakanSilakan sekolah-sekolah menerapkannya? jelasnya.

Menurutnya, selain kamera monitor pihak sekolah juga bisa menerapkan sistem lain untuk mengawasi siswa-siswi yang berbelanja di kantin kejujuran, seperti ditempatnya satu atau dua orang petugas di lokasi kantin kejujuran tersebut"Bisa saja nanti sekolah menempatkan satu atau dua orang petugas, walaupun mereka tidak mengawasi secara langsung tapi setidaknya siswa yang berbelanja merasa terpantau" ucapnya menjelaskanDikatakan, kantin kejujuran merupakan proyeksi jujur tidaknya para murid di berbagai sekolah di Kota BengkuluDan gagalnya kantin kejujuran, menjadi tolok ukur terhadap kondisi para tunas bangsa, khususnya di Kota Bengkulu

Seperti diungkapkan pedagang di kantin SMAN 2 Kota Bengkulu, MasrunKonsep kantin kejujuran di SMAN 2 tak lagi dijalankanDia mengaku hanya menerapkan konsep kantin kejujuran tersebut selama seminggu"Saat launching pertama kali, konsepnya betul-betul dijalankanTapi itu hanya seminggu, mungkin tidak sampaiKarena banyak anak-anak yang tidak bayarYa dari pada rugi akhirnya konsep itu (kantin kejujuran red) tidak lagi dipakai," akunya.

Dia cerita, sejumlah rekan pedagang di kantin kejujuran juga mengalami hal serupaSalah satu contoh, dialami rekannya pedagang baksoSebanyak 30 mangkuk bakso tidak dibayar"Akhirnya kami minta ganti pada pihak sekolahUntung pihak sekolah mau membantuKalau tidak jelas kami rugi," ujarnya.

Seperti diketahui konsep kantin kejujuran yakni kantin dengan sistem pembelian yang memberikan kesempatan bagi pembeli untuk membayar tanpa melalui dan pengawasan kasir atau dilayani pedagangUntuk membayar jajanan yang dibeli, pembeli cukup membayarnya pada sebuah kotakJika ada kembalian diambil sendiri"Sulit memberlakukan kantin kejujuranDiawasi saja banyak siswa yang tidak bayar," tambah Masrun.

Hal serupa juga dialami kantin kejujuran di SMPN 2 Kota BengkuluBahkan konsep kantin kejujuran di sekolah ini hanya berlaku selama 2 hariYakni saat pertama kali launching dan hari kedua sesudah launching"Susah menerapkan kejujuran pada siswaHari pertama dan kedua diawasiSetelah itu tidak lagiNah saat tidak diawasi banyak siswa yang tidak bayar," keluh pedagang kantin SMPN 2 Sumarno(rei/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... LOMBOK: 48 Siswa Dapat Nilai 10


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler