jpnn.com - JAKARTA - Keberatan Pertamina atas rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Karawang, Jawa Barat ternyata tak membuat Kementerian Perhubungan surut langkah. Meski proyek Pelabuhan Cilamaya dikhawatirkan akan mengganggu operasional blok migas Offshore North West Java (ONWJ), yang dikelola oleh anak usaha PT Pertamina, namun kementerian yang dipimpin Ignasius Jonan akan tetap melanjutkannya karena merasa mendapat dukungan Istana.
Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kemenhub) JA Barata mengatakan, banyak manfaat bila Pelabuhan Cilamaya dioperasikan. Salah satunya adalah mengurangi biaya logistik nasional.
BACA JUGA: Banyak Pengusaha Mulai Gelisah
"Pembangunan pelabuhan ini adalah bagian dari program penurunan biaya logistik nasional dalam jangka panjang yang juga sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla," ujar Barata dalam siaran persnya, Minggu (29/3).
Barata menegaskan, pembangunan pelabuhan itu memang bukan proyek Kemenhub karena berdasarkan inisiatif Bappenas. Pengerjaannya pun bakal melibatkan beberapa kementerian seperti Kementerian PU, Kementerian ESDM, Menko Perekonomian dan PT Pertamina.
BACA JUGA: Pemerintah Siap Bantu Pengrajin Atap Daun Nipah
Untuk pendanaan pembangunan proyek Pelabuhan Cilamaya, pemerintah menyarankan adanya keterlibatan swasta. Dengan dikelola oleh swasta, maka pembangunan Pelabuhan Cilamaya diharapkan tidak menggunakan dana APBN.
"Pembangunan Pelabuhan Cilamaya bukan proyek Kemenhub, tapi inisiatif yang dimotori Bappenas. Kemenhub berharap pembangunan dilakukan oleh pihak swasta murni, tanpa menggunakan APBN, mengingat dana APBN terbatas untuk pembangunan daerah tertinggal," papar Barata.(chi/jpnn)
BACA JUGA: Biar Saja Digaji Tinggi asal Jangan Terulang Kasus Gayus Tambunan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suami Istri PNS Ditjen Pajak, Ternyata Masih Takut Kelabakan soal Uang
Redaktur : Tim Redaksi