MANOKWARI - Kantor Gubernur Papua Barat dipalang pengusaha asli Papua yang tergabung dalam FPPAP (Forum Peduli Pengusaha Asli Papua), Selasa (9/11)Tak hanya itu, para pengusaha jasa kontraktor ini juga memalang pintu sejumlah kantor SKPD (satuan kerja perangkat daerah) yang satu lokasi dengan kantor gubernur.
Aksi pemalangan dimulai sekitar pukul 09.30 Wit ini sempat menimbulkan kepanikan dari para pegawai yang berhamburan keluar ruangan
BACA JUGA: Orang Papua juga Bisa jadi Presiden
Dengan menggunakan 2 kayu balok yang disilangkan, pintu utama kantor gubernur dipalangSedangkan aparat kepolisian yang dipimpin Lakhar (Pelaksana Harian) Kapolres Manokwari, AKBP Daniel Prio tak hanya bisa mengawasi
BACA JUGA: Pengungsi Merapi Mulai Rambah Sragen
Kapolres hanya meminta agar para demonstran tertib menyalurkan aspirasinyaBACA JUGA: Jembatan Tertimbun Lahar, 5 Desa Terisolir
Mereka meminta agar gubernur dapat menjawab tuntutan pembagian proyekSecara bergantian mereka menyampaikan orasi.Pemalangan ini mempengaruhi aktivitas roda pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakatSebagian besar pegawai memilih mengamankan diri keluar ruangan‘’Tadi, sampai panik jugaMereka palang pintu, takut tidak bisa keluar,’’ ujar seorang PNS perempuan kepada Radar Sorong (grup JPNN).
Setelah berlangsung sekitar 2 jam, Wakil Gubernur Papua Barat, Drs Rahimin Katjong, MEd yang dikawal beberapa anggota Brimob menemui demonstranSempat terjadi insiden ketika seorang pengunjuk rasa berdiri dan seolah-olah hendak melempar sesuatuSejumlah anggota polisi termasuk Kabag Ops Polres Manokwari Kompol Yohanes Panyuwa,SH maju ke depan dan meminta pengusaha tersebut untuk tenang dan duduk
Berdiri di depan pintu yang dipalang, Wagub diawal arahannya menyampaikan permintaan maaf karena gubernur sedang berada di Wasior untuk melihat pembangunan hunian sementara (huntara) para korban banjir bandangSehingga, para pengusaha dapat bersabar hingga, Rabu (10/11)‘’Bisa bersabar, Pak Gubernur, akan kembali besok (Rabu), nanti ada perwakilan untuk bisa bertemu beliau,’’ tukasnya.
Wagub mengatakan, jajarannya akan menginvetarisir kegiatan proyekNamun demikian untuk tindaklanjutnya pada tahun anggaran 2011 karena tahun 2010 ini semua proyek sudah dibagi dan dikerjakanPara pengusaha dari kabupaten/kota juga diminta tak meminta ke provinsi‘’Jangan semua mau ke provinsi, karena di kabupaten/kota juga banyak kegiatan proyek,’’ ujar Wagub sembari meminta pengusaha berpikir yang baik.
Ucapan Wagub ini mendapat reaksi dari sejumlah demonstranKarel Sraun mengatakan, mereka datang untuk keempat kalinya karena menagih janji gubernurPada suatu kesempatan menurut Sraun, gubernur pernah menyatakan akan memperhatikan pengusaha asli Papua
Wagub meminta agar palang kantor dibuka karena dapat mengganggu pelayananAspirasi dapat disampaikan bila gubernur sudah berada di tempat‘’Kita melayani banyak orang, bukan hanya satu orang sajaKalau dipalang pelayanan terganggu,’’ ucap Katjong.
Sekretaris FPPAP, Noak Mandowen mengatakan, palang kantor baru bisa dibuka bila ada kejelasan dari gubernur untuk menerima merekaSelama tidak ada kepastian, mereka akan tetap duduk di teras kantor gubernur‘’Kalau ada kepastian gubernur mau terima kami, palang baru dibuka,’’ ujarnyaAkhirnya, setelah dipalang beberapa jam, palang di kantor gubernur dilepas sorePara pengusaha asli Papua membubarkan diri dan akan kembali lagi hari ini.(lm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Erupsi Berkurang, Lereng Merapi Berlubang
Redaktur : Tim Redaksi